Bali United menjadi klub Indonesia ketiga yang harus menelan pil pahit gagal dari fase grup Piala AFC dengan status sebagai juru kunci.
Sejak pertama kali pada edisi 2009, tercatat 11 klub Indonesia yang berbeda pernah mencicipi kesempatan tampil di Piala AFC.
Ke-11 klub tersebut menghabiskan 14 slot penampilan di ajang level kedua turnamen antar-klub Asia tersebut.
Klub-klub tersebut adalah PSMS Medan (2009), Persiwa Wamena (2010), Sriwijaya FC (2010, 2011), Persipura (2011, 2014, 2015), Arema Indonesia (2010), Semen Padang (2013), Persibo Bojonegoro (2013), Arema Cronus (2014), Persib (2015), Persija (2018), dan Bali United (2018).
(Baca Juga: BREAKING NEWS - Indra Sjafri Kembali Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas U-19 Indonesia)
Dari ke-11 klub tersebut, hanya 3 yang akhirnya gagal lolos dari fase grup.
BolaSport.com menyajikan performa ketiga klub tersebut, yakni:
1. Bali United (2018)
Serdadu Tridatu awalnya lolos ke babak penyisihan Liga Champions Asia.
Namun, langkah Serdadu Tridatu terhenti putaran kedua akibat kekalahan dari Chiangrai United hingga terlempar ke Piala AFC 2018.
Di ajang ini, Bali United tergabung di Grup G bersama Yangon Untied (Myanmar), Global Cebu (Filipina), dan FLC Thanh Hoa (Vietnam).
Masalahnya, Serdadu Tridatu melakukan kesalahan fatal dengan menurunkan tim pelapis di laga pembuka saat menjamu Yangon United.
Bali United, yang memilih fokus di final Piala Presiden 2018, harus menelan kekalahan 1-3 dari tim tamu.
Kekalahan tersebut menyulitkan langkah tim asuhan Widodo C. Putro selanjutnya.
Bali United pun akhirnya hanya mengoleksi total 5 poin dari 1 kali kemenangan, sepasang hasil imbang, serta 3 kali kalah.
Ilija Spasojevic Cs juga tercatat mencetak 8 gol serta kebobolan 11 kali.
Korea Utara Sebut Timnas Indonesia Bukan Ancaman Terbesar https://t.co/fP4DTyFuae
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 25, 2018
2. Persibo Bojonegoro (2013)
Persibo Bojonegoro meraih tiket ke Piala AFC 2013 setelah menjuarai Piala Indonesia edisi 2012.
(Baca Juga: Resmi! Persija Hadapi Wakil Singapura di Semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2018)
Persibo ketika itu tak perlu tampil di fase play-off karena klub-klub dari Australia memutuskan tak ikut ambil bagian.
Alih-alih mengusung semangat berlipat pada penampilan perdananya saat bersaing dengan New Radiant (Maladewa), Yangon United (Myanmar), dan Sunray Cave JC Sun Hei (Hongkong), Laskar Angling Dharma justru ditimpa berbagai masalah.
Selain belitan finansial, Persibo diharuskan berlaga di Stadion Manahan, Solo, mengingat markas mereka, Stadion Letjen H. Soedirman, tak lolos verifikasi AFC.
Jasa Paulo Camargo, pelatih yang membawa Persibo menjuarai Piala Indonesia 2012, juga tak diperpanjang dan akhirnya Gusnul Yakin yang didaulat sebagai orang nomor satu di kursi kepelatihan.
Yang paling parah, kekuatan Persibo timpang karena ditinggal sejumlah bintangnya, termasuk Samsul Arif.
Alhasil, Persibo menelan serentetan kekalahan memalukan dengan skor telak.
Kekalahan terbesar dialami saat takluk 8 gol tanpa balas di markas tim Hongkong, Sunray Cave JC Sun Hei.
Akhirnya, Persibo hanya meraih 1 poin dengan hanya mencetak 5 gol dan kebobolan 34 kali.
3. Persiwa Wamena (2010)
Persiwa Wamena tampil ke Piala AFC 2010 setelah secara mengejutkan menjadi runner-up ISL 2008-2009.
Langkah Persiwa didampingi tim asal Palembang, Sriwijaya FC, yang tampil di ajang tersebut setelah gagal di play-off Liga Champions Asia.
Namun, tak seperti Sriwijaya yang perkasa di fase grup, Persiwa malah babak belur.
(Baca Juga: Nasib Tragis Eks Pemain Liga Utama Eropa di Liga 1 - Terbuang, Wanprestasi, Hingga Kegendutan!)
Bersaing dengan South China (Hongkong), Muangthong United (Thailand), dan VB Sports Club (Maladewa), tim asuhan Zaenal Abidin cuma bisa mengoleksi 1 poin.
Erick Weeks Cs juga hanya bisa mencetak 8 gol serta kebobolan 21 kali.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar