Sepak bola Indonesia lagi-lagi diwarnai dengan kabar kurang mengenakkan setelah wasit di Liga 3 masuk rumah sakit akibat terkena pukulan saat memimpin pertandingan.
Kali ini terjadi saat pertandingan leg pertama babak delapan besar Liga 3 Zona Jawa Tengah (Jateng).
Kedua tim yang bertanding adalah Persitema Temanggung melawan PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (6/5/2018).
Wasit dan asisten wasit menjadi korban kekerasan dalam laga tersebut.
Dari rekaman video PSIP TV, kejadian itu bermula ketika laga memasuki menit ke-88.
Sepak pojok yang diambil oleh salah satu pemain PSIP Pemalang mengarah ke gawang Persitema.
Wasit menilai, bola itu sudah melewati garis lapangan dan memutuskan untuk mengesahkan gol tersebut sehingga tim tamu unggul 2-0 atas Persitema.
Namun, protes berlebihan datang dari pinggir lapangan kepada asisten wasit.
Selain itu juga terjadi pelemparan botol dari suporter tuan rumah dan pemukulan kepada asisten wasit hingga terkapar.
Aksi itu terjadi akibat protes yang diberikan pihak tuan rumah kepada asisten wasit tersebut.
(Baca Juga: 2 Insiden Panas yang Terjadi di Lorong Ruang Ganti saat El Clasico, Salah Satunya Intimidasi Messi!)
Melihat asisten wasit terkapar, wasit utama mencoba menghampirinya untuk melihat apa yang terjadi di lapangan.
Belum sampai di lokasi, tiba-tiba sudah ada beberapa oknum berbaju abu-abu yang masuk ke lapangan untuk melakukan serangan kepada wasit.
Merasa ada ancaman, wasit utama tersebut memilih berlari ke ruang ganti pemain.
Untung saja wasit utama tersebut langsung dilindungi oleh pihak kepolisian.
Asisten wasit yang terjatuh akhirnya sadar dan dicoba dibantu oleh pihak kepolisian untuk berjalan ke dalam ruang ganti pemain.
Akan tetapi oknum-oknum yang berpakaian abu-abu semakin banyak untuk mendekati asisten wasit tersebut.
Pemukulan pun kembali terjadi sehingga asisten wasit itu memutuskan untuk berlari ke ruang ganti pemain.
(Baca Juga: Tekel Tak Mengenai Bola, Barcelona Selamat dari Hukuman Penalti)
Pihak keamanan yang menjaga pertandingan tidak bisa berbuat apa-apa di dalam lapangan.
Pada Senin (7/5/2018), akun Instagram suporter Persitema, @tasmania_temanggung, mengunggah pernyataan seputar kericuhan yang terjadi pada laga kontra PSIP tersebut.
Berikut poin-poinnya:
1. Keributan terjadi ketika ada oknum Panpel masuk ke dalam lapangan dengan menunjukkan sebuah rekaman pertandingan saat terjadinya gol kedua. Pemain Persitema mendekat untuk melerai oknum Panpel dan Hakim garis, akan tetapi salah satu oknum Panpel memukul hakim garis, sehingga mengakibatkan terjatuhnya hakim garis. Sehingga mengakibatkan terjadinya keributan di dalam stadion.
2. Panpel seharusnya bersikap netral dalam sebuah pertandingan yang dilaksanakannya. Bukan malah menyulut api. Dalam hal ini kami TaSMania mengutuk keras kejadian pemukulan dan intimidasi wasit yang memimpin laga Persitema vs PSIP.
3. Lemparan minuman kemasan botol terjadi karena pedagang asongan masih dibebaskan berjualan tanpa ada regulasi yang jelas. Kita sudah pernah menyampaikan masukan utk pedagang asongan tidak diperkenankan menjual minuman berbotol tapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut.
4. Serta penempatan teman-teman TaSMania yang tadinya berada di tribun barat, Awalnya berada di sektor tengah, akan tetapi di alihkan ke sektor utara oleh pihak keamanan. Dan dipindahkan lagi menuju sektor selatan pada saat jeda babak kedua, bersebelahan dengan tamu juga oleh pihak keamanan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | instagram.com |
Komentar