Pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia, banyak kisah dan pemikiran seseorang yang sepatutnya layak diabadikan dalam sebuah buku dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
17 Mei dinobatkan sebagai Hari Buku Nasional di Indonesia. 17 Mei dipilih karena pada 17 Mei 1980, berdiri Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yakni lembaga pemerintah non-kementerian.
Penulis buku biasanya ditulis oleh penulis buku profesional atau orang yang hobi menulis.
Lalu bagaimana kalo sebuah buku ditulis oleh pesepak bola?
Sosok legenda Persija dan timnas Indonesia, Bambang Pamungkas jadi salah satu bukti nyata bahwa pesepak bola bukan hanya berurusan dengan si kulit bundar semata.
Penyerang kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 10 Juni 1980 ini dikenal sebagai pemain panutan yang sudah banyak melakukan hal di luar sepak bola.
Berawal dari kegelisahan dirinya terhadap pemberitaan di media mainstream, ia berinisiatif menulis berbagai kisah menarik tentang dirinya.
"Sebenarnya saya menulis karena terpaksa, karena saya pemain yang tidak terlalu banyak berbicara dengan wartawan, sehingga saya berfikir kenapa saya tidak mencoba untuk menulis sendiri," kata Bepe saat peluncuran buku pertamanya Bepe20: Kala Jemariku Menari.
(Baca Juga: Mengenal 5 Wajah Baru Timnas U-19 Indonesia Pilihan Indra Sjafri)
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar