Lapangan Plumbon yang terletak di Tawangmangu, tak begitu saja terbentuk menjadi arena sepak bola. Ada proses yang harus dilalui terlebih dahulu.
Tanah yang merupakan tanah bengkok milik kepala desa Plumbon lantas dihibahkan untuk disulap menjadi lapangan sepak bola bagi masyarakat sekitar.
Bukan hal mudah menyulap tanah tersebut menjadi lapangan sepak bola. Kesulitan itu berkaitan dengan karakter tanah yang merupakan tanah gerak.
Meski cukup sulit, namun tekad Suwaji, Kepala Desa Plumbon, tak surut untuk membangun lapangan sepak bola.
"Mulai 2010 diubah fungsi, dari tanah bengkok menjadi lapangan sepak bola," kata Suwaji kepada BolaSport.com, Selasa (12/6/2018).
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Spanyol di Fase Grup)
Untuk mengantisipasi tanah gerak tersebut, Suwaji pun memulainya dengan membuat tanggul penahan.
"Saya buat tanggul penahan dulu di sekelilingnya supaya tanahnya tidak gerak. Batu-batu yang berserakan juga kami ambil lalu kami beri pupuk sebelum tanah lapang itu ditutup dengan tanah hitam. Setelah ditutup dengan tanah hitam, baru rumput ditanam," ujarnya menjelaskan.
Sebagai lapangan yang berada di desa, Lapangan Plumbon ini memang cukup rapi. Tidak ada rumput liar yang tumbuh tinggi di sekitar lapangan tersebut.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar