Klub berjulukan The Red Warriors ini mengalami sejumlah nasib tragis sepanjang musim.
Sepanjang berlangsungnya Liga Super Malaysia 2018, Kelantan FA harus tertatih-tatih dan menjadi bulan-bulanan tim lawan.
Dari 20 pertandingan yang dijalani, mereka hanya mampu memetik kemenangan sebanyak empat kali.
(Baca juga: Minim Main Bersama Barcelona dan Gagal ke Piala Dunia 2018, Bek Kiri Ini Ditawar 422 Miliar Rupiah)
Sisanya, mereka tiga kali meraih hasil imbang dan menelan kekalahan sebanyak 13 kali.
Hasilnya, mereka terpuruk di posisi buncit klasemen sementara MSL 2018.
Bahkan, Presiden klub Kelantan FA (KAFA), Bibi Ramjani, telah mengirim sinyal untuk meminta bantuan kepada pemerintah negara bagian Kelantan demi menyelamatkan nasib klubnya yang kini tengah berjuang mati-matian untuk melepaskan diri dari jeratan degradasi.
Hubungan antara pihak pengelola klub dengan pemerintah negara bagian Kelantan memang kerap diterpa isu yang kurang sedap.
Persoalan ini bermula ketika pemerintah negara bagian Kelantan memutuskan untuk menjaga jarak dan tak ingin terlibat dalam urusan Federasi Sepak Bola Kelantan (KAFA).
Hal ini terjadi sejak Datuk Seri Dr Hasmiza Othman mengambil alih kepemilikan Kelantan FA sejak 2016 silam.
Sejak menjadi Presiden KAFA pada 2017, Bibi Ramnjani telah menghadapi banyak rintangan seperti mengurusi penunggakan gaji pemain, larangan transfer pemain, dan sebagainya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar