PSSI menanggapi serius kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila dengan melakukan berbagai upaya penyelesaian.
Salah satunya adalah dengan membentuk tim investigasi internal yang ditugasi khusus untuk menyelidiki dan menilai secara tepat sumber permasalahan kematian suporter.
Dijelaskan Edy Rahmayadi selaku ketua umum PSSI, sejauh ini, tim investigasi masih berdebat soal kejanggalan lokasi penyerangan oknum suporter Persib Bandung, bobotoh, terhadap Haringga di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
(Baca juga: Andres Iniesta Bisa Tarik Banyak Penonton, Klub Jepang Ingin Tarik Turis Asing ke Stadion)
Tepatnya, Haringga tewas setelah diserang oknum bobotoh di luar pagar pintu masuk stadion alias di area ring 2.
Karena sampai saat ini, belum diketahui apakah korban memiliki tiket atau tidak untuk bisa masuk ke dalam stadion.
(Baca juga: Eks Penyerang Manchester United asal Italia Terancam Sanksi Setahun)
”Kami akan segera menindaklanjuti yang sudah hari ini diterima, tim verifikasi mencari fakta apa yang terjadi. Karena peristiwa terjadi di garis batas pagar kedua," kata Edy Rahmayadi.
”Yang notabene lokasi itu adalah tempat untuk memasuki ring 1 atau untuk orang-orang yang memiliki tiket. TKP ada di pagar kedua," ujarnya saat memberikan keterangan pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
(Baca juga: Striker 20 Tahun Ini Berpeluang Jadi Pesepak Bola Pertama Malaysia di Liga Jepang)
Selain itu, waktu peristiwa juga menjadi perdebatan karena terjadi jauh sebelum pertandingan dimulai yakni pada pukul 13.00 WIB.
”Dan ini juga, kejadian pukul 13.00, sedangkan pertandingan baru dimulai pada pukul 16.00 dari jadwal semula pukul 15.30. Karena keterlambatan sesuatu, pukul 16.00 WIB baru digelar,” tutur eks Pangkostrad itu.
(Baca juga: Peluang Timnas U-16 Malaysia ke Perempat Final Menipis, Catatan Manis di Bandung Jadi Penyemangat)
”Ada kejanggalan yang kami debatkan, dasar itu investigasi, harus dilanjutkan dalam rangka mencari kebenaran," ucapnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar