Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Kasus Haringga Sirla, Media Malaysia Kembali Ingatkan 3 Kisah Pilu dan Rapor Merah Sepak Bola Indonesia

By Adif Setiyoko - Rabu, 26 September 2018 | 14:44 WIB
Sepak bola Indonesia kembali berduka atas meninggalnya Haringga Sirla yang ingin menyaksikan laga Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/9/2018).
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Sepak bola Indonesia kembali berduka atas meninggalnya Haringga Sirla yang ingin menyaksikan laga Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/9/2018).

Insiden pengeroyokan yang merenggut nyawa seorang anggota The Jak Mania, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, turut mendapat sorotan tajam dari sejumlah media di luar negeri.

Peristiwa ini pun segera menjadi perbincangan hangat setelah video pengeroyokan tersebut tersebar luas di dunia maya.

Aksi kejam tersebut terjadi sebelum pertandingan antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada pekan ke-23 Liga 1 2018, Minggu (23/9/2018).

(Baca Juga: Orang Tua Haringga Sirla Ungkap Firasat Sebelum Anaknya Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh)

Berdasarkan video yang beredar di duna maya, Haringga Sirla dianiaya oleh puluhan orang yang di antaranya menggunakan atribut suporter Persib Bandung.

Tak hanya bogem mentah, pemuda berusia 23 tahun ini juga dipukuli menggunakan balok kayu, helm, hingga batu.

Selain itu, tak terlihat ada satu pun orang yang mencoba menghentikan aksi brutal tersebut hingga akhirnya pemuda asal Cengkareng, Jakarta Barat itu meregang nyawa secara tragis.

Salah satu media asal Negeri Jiran, New Straits Times (NST), turut menyoroti aksi pengeroyokan tersebut.

(Baca Juga: Anggota The Jak Mania Tewas, 7 Korban Harus Meregang Nyawa di Antara Rivalitas Persib Vs Persija)

"Pendukung sepak bola dihajar hingga tewas oleh suporter rival," tulis NST dalam tajuk beritanya.

Selain memberitakan latar belakang dan deskripsi insiden ini, NST pun mencoba membuka ingatan publik soal kisruh yang pernah terjadi di dunia sepak bola Indonesia.


Tersangka Pengeroyokan Haringga Sirla()

Tak hanya soal perselisihan antarsuporter yang kerap kali memakan korban jiwa, tetapi juga sejumlah krisis yang terjadi di dunia kulit bundar Tanah Air.

Setidaknya, ada tiga hal yang menjadi fokus NST dalam pemberitaannya.

Pertama ialah aksi tak terpuji pendukung Indonesia yang melakukan pelemparan terhadap pemain dan ofisial Malaysia.

(Baca Juga: Skenario Piala Asia U-16 2018 - Pelatih Timnas Vietnam Khawatir Indonesia dan India Bermain Mata)

Aksi tersebut terjadi seusai pertandingan babak semifinal Piala AFF U-19 2018 di Gelora Delta, Sidoharjo, beberapa waktu lalu.

Peristiwa ini sebetulnya dipicu oleh kekecewaan pendukung yang terpaksa menyaksikan anak asuh Indra Sjafri ditumbangkan timnas U-19 Malaysia di kandang sendiri.


Pemberitaan media Malaysia soal insiden pengeroyokan Haringga Sirla(nst.com.my)

Kedua, NST dalam laporannya kembali mengingatkan betapa publik Indonesia tentu masih ingat betul sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada PSSI pada tahun 2015 silam.

Saat itu Indonesia diganjar sanksi larangan mengikuti turnamen internasional lantaran kisruh yang terjadi antara pemerintah dan federasi (PSSI).

Sanksi tersebut dijatuhkan FIFA lantaran BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dinilai sudah melakukan intervensi terhadap PSSI.

Hal tersebut menyebabkan berbagai krisis selama bertahun-tahun lantaran tak adanya kompetisi yang digelar.

Pada poin ketiga, NST membahas perlakuan buruk klub Indonesia kepada pemain asing.

Bahkan keteledoran itu turut merenggut nyawa dua pesepak bola asing karena tak mampu membayar biaya pengobatan lantaran tak kunjung menerima gajinya.

Salah satu kisah tragis tersebut menimpa Diego Mendieta di mana pemain asal Paraguay itu tak kunjung mendapat gaji dari Persis Solo hingga akhirnya meninggal dunia pada akhir 2012 lantaran tak mampu membayar biaya pengobatan.

Mendieta bahkan sempat meminta ongkos untuk pulang ke negara asalnya, tetapi hal itu tak bisa dipenuhi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Doddy Wiratama
Sumber : Nst.com.my
REKOMENDASI HARI INI

Batal di SUGBK, Dua Stadion Ini akan Jadi Opsi Kandang Timnas Indonesia di Semifinal dan Final ASEAN Cup 2024, Bukan Stadion Manahan

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136