lepas sanksi dari FIFA.
Kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2018 pun menjadi momentum perbaikan untuk PSSI.
Federasi sepak bola Indonesia yang sudah berusia 88 tahun ini pun mendapat kritikan pedas dan tekanan dari publik.
(Baca juga: Tersisa 3 Laga, Nasib PSMS di Akhir Liga 1 2018 Ditentukan Lewat Evaluasi dari Manajemen?)
Banyak kalangan yang menilai PSSI gagal dalam mengurus sepak bola, walau secara obyektif sebenarnya masih mempunyai sejumlah catatan bagus.
Banyak program pembangunan dan pengembangan sepak bola yang berjalan, Indonesia pun kembali mendapatkan kepercayaan dari komunitasi sepak bola internasional.
(Baca juga: Isu soal Timnas China Bakal Ikut Berkompetisi di Liga Super China 2019 Akhirnya Terjawab)
Negeri ini menjadi tuan rumah beberapa turnamen, pasca pembekuan organisasi dari pemerintah dan sanksi selama dua tahun dari FIFA.
PSSI telah menciptakan 1500 guru memiliki sertifikasi kepelatihan lisensi D di Jawa Timur dan Maluku.
”Kami juga melakukan kerja sama kepelatihan dengan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Ada pula Youth Referee course dengan British Council serta Youth referee course Filanesia,” bunyi rilis PSSI kepada BolaSport.com.
PSSI juga menjalin kerja sama dengan Kemendikbud untuk pelaksanaan Gala Siswa, lalu ada join lain dengan Kemendikbud dalam Pelatihan Guru SD dan SMP se-Indonesia.
(Baca juga: Lama di Bundesliga, Bek Jepang Ini Dikabarkan Gabung Wakil Thailand untuk Liga Champions Asia)
”Selain itu, PSSI menciptakan kurikulum pembinaan karakter. Ada juga pendirian NDRC (National Dispute Resolution Chamber) plus lahirnya Filosofi Sepak Bola Indonesia (FILANESIA),” tulis dalam rilis itu.
PSSI di bawah Edy Rahmayadi juga membangkitkan timnas sepak bola pantai dan timnas putri pada berbagai level usia untuk ambil bagian pada sejumlah ajang internasional.
(Baca juga: Liga 1 2018 - Tak Ingin Terdegradasi, PSMS Medan Doakan Persija Kalah dari Bali United)
”Piala Indonesia juga kembali kami gelar plus ada kepercayaan internasional untuk 10 event internasional sepanjang tahun ini,” tulis PSSI.
”Untuk pembinaan, kompetisi kelompok usia Piala Soeratin bertambah kategori menjadi U-13, U-15, dan U-17. Ada juga Liga 1 U-19 plus perhelatan Elite Pro Academy Liga 1 U-16.”
PSSI juga menggelar National Coaching Conference, Football Expo 2018, lalu untuk kali pertama melaksanakan AFC Pro Course.
”Saat ini, Indonesia juga melakukan pengembangan Talent Scouting Group, termasuk sejumlah kursus dan peyegaran wasit. Thoriq Alkatiri juga jadi bagian AFC Elite Panel Referee 2019,” tulis PSSI.
(Baca juga: Main di Liga Champions Asia 2019, Klub Malaysia Ini Dikabarkan Sedang Membujuk Eks Pilar AC Milan)
Untuk data kursus kepelatihan level C AFC ada 11 pelaksanaan pada 2017 dan 31 pada tahun ini.
”Kursus pelatih lisensi B AFC, PSSI menggelar lima kali dalam dua tahun terakhir dan pada 2018 sebanyak tiga kali. Lalu kursus pelatih lisensi A AFC ada dua kali dalam dua tahun ini.”
Saat timnas Indonesia gagal di Piala AFF 2018, prestasi bagus diraih timnas U-19 Indonesia.
Mereka menjuarai Tien Phong Cup, Jennesys Cup, Piala AFF U-16 2018 dan masuk 8 besar Piala Asia U-16.
(Baca juga: Bek Filipina Penghadang Penyerang Timnas Indonesia di Jakarta Resmi Tinggalkan Piala AFF 2018)
View this post on InstagramSinga memang tidak perlu membandingkan dirinya dengan manusia. . #zlatanibrahimovic
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar