PS Mojokerto Putra sudah menghadirkan kuasa hukum untuk melawan tuduhan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Hal itu karena manajemen PS Mojokerto Putra (PSMP) tidak terima dengan hukuman berat yakni larangan mengikuti kompetisi Liga 2 2019.
Komdis PSSI dinilai telah menuduh PSMP terlibat pengaturan skor saat melawan Aceh United, Kalteng Putra, dan Gresik United.
(Baca Juga: PS Mojokerto Putra Bakal Lawan Komdis PSSI dan Anggap Keputusan Cacat Hukum)
Untuk melawan Komdis PSSI, manajemen PSMP menghadirkan kuasa hukum bernama M Soleh.
M Soleh menilai keputusan dari Komdis PSSI sangat tidak adil.
(Baca juga: Indikasi Ezra Walian Makin 'Dekat' dengan Persija untuk Musim 2019)
(Baca juga: Boxing Day Liga Australia, Eks Bek Liverpool Gagal Rasakan Kemenangan setelah Sempat Unggul)
Kalau memang PSMP bersalah, tentu permainan pengaturan skor tidak sendiri dan PSSI wajib menghukum tiga klub tersebut.
"Hanya satu alenia, tiba-tiba menghukum (PS Mojokerto Putra), misalnya tak ada pengakuan Kalteng Putra, Gresik United apakah ini patut diduga ada permainan skor," kata Soleh.
(Baca Juga: Kabar Terbaru Ezra Walian Setelah Absen Empat Laga Liga Belanda Akibat Kartu Merah)
"Kalteng Putra kena dong, Gresik United juga seharusnya kena sanksi. Faktanya tak ada, sanksi hanya PSMP," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Surya.co.id.
(Baca Juga: Karena Hal Ini, Rahmad Darmawan Santer Disebut Bakal Jadi Pelatih Baru Arema FC)
M Soleh menambahkan kalau hukuman dari Komdis PSSI ini telah melukai perasaan seluru pencinta sepak bola di Mojokerto.
"Pelarangan kompetisi ini sudah pembunuhan pembinaan seseorang pencinta sepak bola di Mojokerto," tuturnya.
(Baca juga: Pelatih Klub Pertama yang Juara Liga Europa Teruskan Karier di Liga Super China)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar