Sirkuit Red Bull Ring dianggap sebagai sirkuit yang punya karakter cepat sekaligus mempunyai jarak yang dekat dengan pembatas.
"Sirkuit ini berbeda dibanding sirkuit lainnya, karena sirkuit ini mempunyai karakter yang cepat," ujar Valentino Rossi dalam konferensi pers MotoGP, Jumat (10/08/2017).
Jarak yang terlalu dekat antara dinding pembatas dengan trek menjadi kekhawatiran bagi para pebalap.
Bukan tanpa alasan para pebalap mengkhawatirkan hal ini.
Kasus meninggalnya pebalap akibat menabrak dinding pembatas bukan hal yang baru di ajang MotoGP.
Tercatat ada dua pebalap yang meninggal setelah mengalami benturan keras dengan dinding pembatas dan salah satunya terjadi dalam balapan tahun lalu.
1. Luis Salom
Pebalap Moto2 asal Spanyol, Luis Salom, tewas setelah mengalami kecelakaan di tikungan 12 Sirkuit de Barcelona, Catalunya, Jumat (3/6/2016).
Pada sesi latihan bebas, Luis Salom terjatuh dari motornya di tikungan 12.
Motornya melaju lurus dan menabrak dinding pembatas.
Beberapa saat kemudian tubuh Luis Salom juga menabrak dinding pembatas.
Jarak antara trek dengan dinding pembatas cukup jauh.
Tapi tidak adanya gravel menyebabkan Luis Salom menghantam pembatas dengan kecepatan tinggi.
Nyawa pembalap kelahiran 7 Agustus 1991 tidak tertolong meski sempat mendapat perawatan medis.
2. Daijiro Kato
Dajiro Kato mengawali karirnya di ajang MotoGP di tahun 2002 bersama Tim Gresini.
Sebelumnya Kato sukses menjuarai GP250 bersama tim yang sama.
Saat itu, Dajiro Kato sempat digadang-gadang sebagai pesaing Valentino Rossi.
Sayang karir pebalap Jepang harus berakhir setahun sesudahnya.
Pada balapan di Sirkuit Suzuka (6/4/2003), Kato mengalami kecelakaan dan menabrak dinding pembatas.
Dua minggu kemudian Kato meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami kondisi kritis.
Nomor motor Dajiro Kato yaitu 74 pun dipensiunkan oleh MotoGP untuk mengenang sang pebalap.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | kompas.com, MotoGP.com |
Komentar