Pebalap tim Yamaha, Valentino Rossi, mengaku membutuhkan bantuan dari Jepang seusai balapan seri ke-11 di Sirkuit Red Bull, Austria, Minggu (13/8/2017).
Valentino Rossi mengaku bahwa sasis baru mampu mengatasi understeer yang terjadi saat awal musim 2017.
Akan tetapi, masalah ban yang cepat habis masih terjadi sampai GP Austria pada hari Minggu lalu.
Bahkan ia mengaku bahwa Yamaha telah menggunakan banyak ban dibandingkan tahun lalu.
Hal ini membuat Rossi membutuhkan bantuan dari Jepang sebagai markas utama pabrikan Yamaha.
"Sepertinya ada pekerjaan yang harus dilakukan baik di sisi mekanik dan elektronik. Jadi upgrade harus datang dari Jepang," kata Rossi.
Baca Juga:
- Valentino Rossi: Masalah Ban Terjadi Bukan Kali Ini Saja dan Kami Berbeda dengan Ducati
- Valentino Rossi: Kami Kesulitan di Paruh Kedua MotoGP 2017
Rossi juga mengungkapkan kekecewaannya pada balapan di Sirkuit Red Bull, Austria, Minggu (13/8/2017).
"Saya melakukan setengah lomba dengan Honda dan Ducati dan separuhnya balapan dengan pabrikan sendiri. Saya bisa melihat bahwa kami sangat menderita," kata Rossi dikutip BolaSport.com dari GPone.
Selain itu The Doctor, Valentino Rossi, juga menilai bahwa musim ini semakin sulit dari jarak klasemen maupun dari segi motor.
Sebaliknya Honda telah melakukan langkah kemajuan pada segi motor lebih besar dari yang lain.
"Siapa yang akan tahu? Sirkuit ini lebih mirip Sirkuit Brno, dan secara teori kami harus lebih kompetitif," kata Rossi ketika menjawab peluang Yamaha di seri berikutnya, Sirkuit Silverstone, Inggris.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | gpone.com |
Komentar