Dani Pedrosa berhasil memenangi balapan, Valentino Rossi finis nomor dua, dan Jorge Lorenzo finis nomor tiga.
Berakhirnya balapan tersebut berujung pada perseteruan Rossi dan Lorenzo di meja konferensi pers.
Perdebatan muncul karena Lorenzo menganggap jika aksi menyalip Rossi di awal balapan dianggap agresif.
(Baca Juga: MotoGP San Marino 2017 - Ini Alasan Andrea Dovizioso Masih Betah Gunakan Fairing Lama )
Sebaliknya, Rossi menganggap itu adalah aksi menyalip biasa.
"Menyalip di Sirkuit Misano selalu sedikit sulit. Saya ingin mencoba sejak awal balapan karena saya ingin mengatur semuanya," kata Rossi dalam konferensi pers setelah balapan.
Sparks fly as tensions flare between #VR46 & #JL99 in #SanMarinoGP press conference
VIDEO https://t.co/0nTcz5tZtx pic.twitter.com/WVNJVsadTa
— MotoGP™ (@MotoGP) September 11, 2016
"Well, kalau kalian menanyakan hal ini, mungkin karena aksi tersebut memang agresif. Kalau tidak, kalian tidak akan bertanya,"
"Kalian bisa punya pendapat berbeda, tetapi menurut saya aksi tersebut terlalu agresif. Dia tidak perlu melakukannya, tetapi kalian tahu bahwa memang itulah gayanya. Pebalap lain melakukannya dengan lebih bersih," kata Lorenzo.
"Tidak, tidak, tidak. Coba nanti lihat lagi aksi itu di televisi," ujar Rossi.
"Jika saya tidak menarik motor, kita akan kecelakaan - saya akan jatuh. Mungkin kamu tidak, tetapi sudah pasti saya akan jatuh," kata Lorenzo
"Itu tidak benar. Saya tidak tahu harus berkata apa. (Marc) Marquez menyalip 10 kali dengan cara seperti itu di Sirkuit Silverstone (Inggris). Kamu mengatakan bahwa ini tidak benar," ujar Rossi.
"Ini menurut saya, pendapat saya," kata Lorenzo.
Sekarang, setahun berlalu kondisi telah berbeda, Jorge Lorenzo sudah pindah ke Ducati dan Valentino Rossi absen balapan karena cedera.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | kompas.com, Twitter.com/motogp |
Komentar