Managing Director tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengaku lebih memilih mempunyai dua pebalap yang bersaing di kejuaraan alih-alih satu pebalap saja.
Sebelum Valentino Rossi mengalami cedera, tim Movistar Yamaha masih mempunyai dua pebalap yang bisa bersaing di kejuaraan.
Namun karena Valentino Rossi harus menepi 40 hari lebih dan hanya Maverick Vinales saja yang secara matematis bisa meraih gelar juara dunia.
"Saya tidak bisa melihat keuntungan apa pun. Sebaiknya ada dua peluru dari pada satu peluru," kata Lin Jarvis seperti dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
Pada tim Ducati hanya Andrea Dovizioso yang memiliki kans terbesar memenangkan gelar juara dunia di bandingkan Jorge Lorenzo.
Baca Juga:
- Hubungan Valentino Rossi dan Maverick Vinales Menurut Lin Jarvis
- Korea Open 2017 - Jadwal Tanding Wakil Indonesia di Perempat Final Korea Terbuka 2017
Begitu juga dengan tim Repsol Honda, meskipun Dani Pedrosa juga mampu, tapi poin antara Dani Pedrosa dengan Marc Marquez berselisih 49 poin.
"Jika terjadi sesuatu pada Marc Marquez, Honda berada dalam kesulitan. Sekarang kami telah melihat sesuatu telah terjadi pada Valentino Rossi,"
"Bayangkan jika Valentino Rossi adalah satu-satunya peluru kami, kami akan berada dalam kesulitan," kata Jarvis.
Menurut Lin Jarvis, sebuah tim lebih senang jika kedua pebalapnya mampu bersaing dalam kejuaraan.
"Setiap pebalap bersaing satu sama lain, dan untuk produsen lebih baik memiliki dua peluru di pistol, itu saja, benar-benar positif," ujar Jarvis menjelaskan.
Absennya Valentino Rossi di MotoGP Aragon (24/9/2017) akan digantikan sementara oleh pebalap Superbike, Michael van der Mark.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar