Tim Yamaha mempunyai masalah di sana-sini meskipun pada awal musim digadang-gadang mampu menunjukkan balapan luar biasa lewat Maverick Vinales.
Yamaha awalnya mengawali balapan MotoGP dengan baik yaitu dua kemenangan Maverick Vinales dan podium sebanyak tiga kali dari Valentino Rossi.
Raihan impresif membuat Vinales memimpin klasemen sementara di awal-awal musim.
Bahkan The Top Gun menjadi kandidat kuat juara dunia MotoGP musim.
Juga dengan Rossi, karena performa Yamaha begitu kuat kesempatan menggenapi gelar juara jadi 10 pun terbuka lebar.
Akan tetapi segalanya berubah ketika memasuki seri Eropa.
Masalah ban terjadi di Jerez dan Catalunya, kemudian disusul dengan masalah understeer.
Baca Juga:
- Tes yang Dilakukan Tim Suzuki Ecstar di Aragon Terbantu karena Hal Ini
- Hanya Finis di Posisi 12, Andrea Iannone Tetap Merasa Lega dengan Penampilannya
Solusinya pun sempat muncul ketika Valentino Rossi meminta pergantian sasis.
Pada akhirnya perubahan tersebut bekerja dengan baik, Rossi pun mencetak kemenangan di Assen.
Tapi masalah Yamaha seolah belum berakhir, ban belakang cepat habis di GP Austria jadi bukti jika sektor ban masih saja jadi PR.
"Sepertinya ada pekerjaan yang harus dilakukan baik di sisi mekanik dan elektronik. Jadi upgrade harus datang dari Jepang," kata Rossi dikutip BolaSport.com dari GPOne.
Belum selesai dengan hal itu menurut Vinales, Yamaha perlu meningkatkan kecepatan jika balapan di lintasan basah.
Tidak tanggung-tanggung Maverick Vinales juga mengeluhkan soal traksi motor.
"Seperti yang telah saya katakan dalam beberapa kesempatan, kita menderita masalah traksi,"
"Dengan kesulitan ini, pertarungan untuk gelar menjadi semakin sulit dan itu jelas," kata Vinales.
Sekarang balapan MotoGP tinggal empat seri dan Yamaha perlu berbenar diri supaya perebutan gelar juara di musim ini bisa terbuka kembali.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | gpone.com |
Komentar