"Apa pun yang saya lakukan, mengendarai dengan halus atau agresif, mengerem tunda atau lebih dini, masalahnya tetap sama, yaitu traksi."
"Bagi saya, gelar sudah tergelincir, terutama karena rival-rival saya berada posisi utama," ungkap Vinales.
Ketika ditanya wartawan, apa yang bisa diharapkan untuk diraih dari grid belakang pada lomba Minggu (15/10/2017), Vinales menjawab, "Saya hanya bisa memberikan yang terbaik, menjadikan tugas dan harapan untuk cuaca yang lebih baik."
Rekan setim Vinales, Valentino Rossi, juga mengalami nasib yang kurang lebih sama.
Pebalap Italia itu nyaris gagal masuk kualifikasi kedua karena "berjudi" dengan ban.
(Baca Juga: Reaksi Netizen Mancanegara Melihat Kericuhan Sepak Bola Indonesia)
Kejutan Zarco
Pebalap satelit Yamaha dari Tech 3, Johann Zarco, tampil mengejutkan dengan merebut pole position, sekaligus menjadi yang kedua dalam kariernya.
Vinales kaget bagaimana bisa Zarco tampil sangat kompetitif dengan mesin yang berusia setahun.
Vinales akan berusaha tak memikirkan hal itu agar bisa tetap fokus balapan.
"Jika itu aneh buat Anda, bayangkan [bagaimana] terhadap saya," ujar Vinales ketika ditanya apa yang membuat pebalap Prancis itu tampil apik.
Vinales malah terkesan frustrasi ketika ditanya lagi tentang performa Zarco.
"Saya tak tahu, lebih baik tak memikirkan apa pun tentang itu dan berusaha meraih hasil terbaik," pungkas Vinales.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar