Tim Ducati menjadi bahan perbicangan para penikmat balapan MotoGP setelah melakukan team order demi menjaga peluang mereka untuk kembali menempatkan pebalapnya ke takhta tertinggi sejak tahun 2007.
Andrea Dovizioso datang dengan masalah besar setelah hasil buruk di Australia yang membuatnya harus memangkas jarak 33 poin dengan pemuncak klasemen, Marc Marquez, hanya dalam dua seri tersisa.
Kontroversi bermula ketika rekan setim Dovi, Jorge Lorenzo, mendapat pesan pada dashboard yang memintanya untuk mengganti peta mesin motornya saat sedang memimpin perlombaan.
Satu lap setelahnya, Lorenzo membuat kesalahan sehingga disalip oleh Dovi yang berada di belakangnya.
Meski Lorenzo bersikeras dirinya tidak sempat melihat pesan yang dikirimkan timnya, dugaan soal adanya bantuan khusus semakin menguat terlebih ketika bos tim, Davide Tardozzi mengakui jika ada pembicaraan sebelum balapan.
(Baca Juga: Max Biaggi Menganggap Marc Marquez Layaknya Seekor Kucing, Maksudnya?)
Di sisi lain beberapa pebalap lain tidak mempermasalahkan soal team order yang dilakukan Ducati termasuk sang pemuncak klasemen, Marc Marquez.
Begitu pula dengan pebalap peringkat ketiga, Maverick Vinales, yang menganggap hal tersebut adalah wajar.
"Ducati telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, mereka berjuang untuk kejuaraan," ujar Maverick Vinales seperti dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
Maverick Vinales sendiri sebelumnya adalah salah satu penantang juara sebelum rentetan hasil buruk membuatnya memilih untuk 'mengundurkan diri' dari persaingan titel juara.
(Baca Juga: Mundur dari Paris Masters 2017, Roger Federer Dituding Egois)
Pada balapan terakhir di GP Malaysia, Vinales kembali gagal meraih hasil baik setelah sempat tercecer ke posisi belakang dan hanya mampu finis di posisi kesembilan.
Vinales saat ini telah membukukan 226 poin berkat raihan tiga kemenangan terpaut 35 poin dari Dovizioso dan 56 poin dari Marquez.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar