Bos tim Repsol Honda, Livio Suppo mengaku jika dirinya menjadi salah satu pihak yang tidak setuju dengan adanya team order di tengah kejuaraan berlangsung.
Meski tidak secara khusus dilarang dalam regulasi MotoGP, tindakan team order untuk mengatur posisi pebalap satu tim dalam balapan dianggap mencederai prinsip sportivitas.
Sebelumnya pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, dianggap membantu rekan setimnya, Andrea Dovizioso, yang butuh kemenangan di GP Malaysia (29/10/2017) untuk menjaga posisinya dalam perebutan gelar juara musim ini.
5 lap menjelang balapan berakhir, Lorenzo yang saat itu memimpin perlombaan bergerak melebar hingga disalip oleh Dovizioso yang berada di belakangnya.
Kemenangan Dovizioso berhasil menunda pesta pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, untuk merayakan keberhasilannya mempertahankan titel juara MotoGP yang diraihnya musim lalu.
(Baca Juga: Johann Zarco Mendapat Dukungan untuk Gunakan Motor Yamaha Terbaru)
"Ini sulit. Dari sudut pandang tim saya memahami apa yang mereka (Ducati) lakukan, tapi dari sudut pandang olahraga, dengan pebalap seperti Jorge, yang berjuang keras untuk mendapat kemenangan pertama bersama Ducati dan diminta membiarkan Dovi melewatinya - saya senang karena bukan saya yang harus membuat keputusannya," ujar Livio seperti dilansir BolaSport.com dari AS.
Livio juga menegaskan jika dirinya dan tim Repsol Honda tidak akan melakukan hal yang sama.
"Ketika perbedaan (poin) di kejuaraaan sangat kecil, Honda tidak pernah melakukannya. Di sisi lain, ketika keunggulannya sangat besar, hal yang paling adil untuk dimainkan adalah tanpa menggunakan team order," imbuhnya.
Hal senada pun pernah diungkapkan Marc Marquez yang menyebutkan jika tidak ada niatan dari timnya untuk melakukan team order di seri pamungkas MotoGP musim ini.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | As.com |
Komentar