Team Principal HRC, Livio Suppo, mengaku sulit untuk memprediksi perjalanan Franco Morbidelli di kelas MotoGP musim depan.
Franco Morbidelli baru saja berhasil memastikan diri sebagai juara dunia Moto2 2017 mengalahkan Thomas Luthi.
Musim depan di kelas MotoGP, Franco Morbidelli akan bertandem dengan Thomas Luthi untuk membela tim Marc VDS.
Livio Suppo membandingkan dua pendatang baru dari Moto2 yang memiliki hasil berbeda, yakni Tito Rabat (juara dunia Moto2 2014) dan Johann Zarco (juara dunia Moto2 2015 dan 2016).
"Rumit untuk memprediksi potensi pendatang baru. Ada dua contoh dari Moto2, satu sisi Tito Rabat memiliki masalah besar pada motornya. Di sisi lain Johann Zarco bisa beradaptasi dengan sangat baik," kata Livio Suppo seperti dikutip Bolaspor.tcom dari Tuttomotoriweb, Kamis (2/11/2017).
Hal tersebut membuat Livio Suppo tidak ingin membebani pebalap yang baru naik kelas, termasuk Franco Morbidelli.
(Baca juga: Valentino Rossi Tidak akan Jajal Motor Baru di Seri Terakhir Valencia)
Franco Morbidelli sendiri adalah anak didik Valentino Rossi di VR46 Academy.
Keberhasilan Morbidelli menjadi juara dunia Moto2 tahun ini menjadikan dirinya pebalap Italia pertama yang menjadi juara dunia setelah terakhir kali Valentino Rossi memenangkannya pada tahun 2009 (MotoGP).
Meskipun Honda adalah motor yang sulit untuk dikendalikan, Livio Suppo tetap memiliki keyakinan dengan Morbidelli.
"MotoGP adalah kategori yang sangat rumit. Beberapa pebalap berbakat terkadang menderita dengan motor MotoGP. Tapi Morbidelli tidak hanya memiliki bakat murni, tapi dia juga sangat cerdas," ujar Suppo.
Akan menjadi tantangan bagi Morbidelli untuk menjinakkan motor Honda, yang mana oleh Cal Cructhlow dianggap sebagai motor yang paling sulit dikontrol dibanding motor Yamaha atau Ducati.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar