Jika pebalap lain menganggap tekanan adalah suatu momok, akan tetapi Franco Morbidelli menganggap itu sebagai suatu yang biasa saja.
Franco Morbidelli berhasil meraih gelar juara dunia Moto2 setelah Thomas Luthi tidak ikut balapan di Malaysia, Minggu (29/10/2017).
Morbidelli pun sempat menceritakan pengalamannya ketika terutama ketika menghadapi tekanan saat perebutan gelar tersebut.
Anak didik Valentino Rossi itu mengaku jika dapat menangani tekanan dengan baik karena pengalamannya selama bertahun-tahun.
"Saya sudah balapan sejak saya berusia tujuh tahun. Sejak itu, saya harus menghadapi tekanan,"
"Sejak itu saya memperjuangkan gelar. Itulah hidup saya Jadi saya belajar untuk menangani hal itu sejak saya masih kecil,"
(Baca Juga: Andrea Dovizioso: Never Say Never! )
"Gelar ini sama pentingnya seperti saat saya berusia tujuh tahun dan ingin memenangkan Kejuaraan Minimoto Italia,"
"Hal yang sama untuk saya sebagai anak kecil, dan sekarang hal yang sama ketika harus memenangkan gelar. Saya tahu tekanannya. Itu bukan spesial bagiku," kata Morbidelli dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Franco Morbidelli tercatat memberi gelar pertama dengan Marc VDS sejak Tito Rabat meraihnya di musim 2015.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar