MotoGP dan Superbike adalah ajang balap motor Grand Prix yang paling populer di dunia saat ini.
Sebagai informasi, MotoGP dan Superbike sama-sama bernaung di bawah payung promotor balap motor terbesar di dunia, Dorna Sports.
Namun dalam hal popularitas, MotoGP masih unggul jauh atas World Superbike.
Begitu juga di Indonesia, publik tanah air lebih familiar dengan para pebalap MotoGP dibandingkan pebalap Superbike.
(Baca juga: Pebalap Ini Anggap Valentino Rossi Bukan yang Terbaik di MotoGP)
Perbedaan mendasar dari MotoGP dan Superbike adalah motor yang digunakan untuk balapan.
Dalam ajang MotoGP, motor yang digunakan adalah motor prototipe, atau motor yang sengaja dibangun hanya untuk balapan MotoGP.
Bahkan untuk komponen/spare part motor MotoGP juga tidak boleh menggunakan komponen motor komersial.
Sedangkan untuk Superbike, motor yang digunakan merupakan motor yang dijual secara komersil.
Hal ini pun secara langsung berimbas pada biaya dalam pembangunan motor MotoGP.
Dilansir Bolasportcom dari Tuttomotoriweb, Minggu (19/11/2017), untuk membangun sebuah motor MotoGP, paling tidak dibutuhkan biaya 2 hingga 3,5 juta dolar AS atau sekitar 23 miliar-47,3 miliar rupiah.
Sedangkan biaya perbaikan motor MotoGP yang mengalami kecelakaan mencapai 200.000 dolar AS atau sekitar 2,7 miliar rupiah.
Bandingkan dengan ajang Superbike, untuk menyediakan motor balap hanya membutuhkan biaya 100.000-150.000 dolar AS atau sekitar 1,3-2 miliar rupiah.
Sementara untuk perbaikan motor Superbike hanya membutuhkan biaya sekitar 5.000 dolar AS atau sekitar 67,6 juta rupiah.
Tak hanya itu, biaya penyediaan motor Superbike ini ternyata masih lebih rendah dibanding kelas MotoGP yang lebih rendah, Moto3 dan Moto2.
Moto3 paling tidak membutuhkan biaya 350.000 dolar AS atau sekitar 4,7 miliar dan Moto2 bisa mencapai 800.000 dolar AS atau sekitar 10,8 miliar rupiah.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar