Mantan Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, menganggap Jorge Lorenzo berada dalam situasi yang menyedihkan pada MotoGP musim 2017.
Jorge Lorenzo yang pada awal musim 2017 memutuskan meninggalkan Yamaha untuk membela tim Ducati tengah mengalami situasi yang sulit.
Proses adaptasi Lorenzo dengan motor Desmosedici GP17 tak berjalan mulus sehingga kesulitan untuk bertarung di gerombolan depan.
Hasil lebih baik justru ditunjukkan rekan satu tim Lorenzo, Andrea Dovizioso, yang secara tidak terduga mampu bersaing memperebutkan gelar juara dunia pebalap hingga seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
"Luigi Dall'igna (bos Ducati) mengatakan bahwa mereka ingin berburu gelar dan menghabiskan banyak uang mendatangkan Lorenzo."
"Lorenzo berada dalam situasi yang sangat memalukan," kata Livio Suppo seperti dikutip Bolasportcom dari Tuttomotoriweb, Sabtu (25/11/2017).
(Baca juga: Mantan Bos Marc Marquez Buka Suara Terkait Bentrokan di Sirkuit Sepang pada 2015)
Ducati harus merogoh kocek yang sangat dalam untuk mendatangkan Jorge Lorenzo yang diganjar gaji 12 juta dolar AS atau sekitar 162 miliar rupiah.
Namun bayaran tersebut tampaknya tidak sebanding dengan raihan Lorenzo pada musim 2017 (tiga kali podium tanpa satu kali pun kemenangan).
Di sisi lain, Andrea Dovizioso yang memiliki gaji sepertiga dari Lorenzo, mampu memenangkan enam balapan MotoGP pada musim 2017.
"Jika tahun depan Dovizioso melewati pencapaian Lorenzp, maka nilai pasar Lorenzo akan turun dan saya tidak tahu apa yang bisa terjadi," ujar Livio Suppo.
Musim 2017 menjadi musim terburuk Jorge Lorenzo sejak melakukan debut di kelas MotoGP 2008, karena gagal memenangkan satupun balapan.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar