Maverick Vinales mengatakan jika tahun pertama di tim Yamaha diakui sebagai karier terburuknya selama menjadi pebalap.
Maverick Vinales mengawali awal musim dengan cukup baik.
Pebalap asal Spanyol tersebut meraih dua kemenangan di dua seri awal.
Meski tidak menang di GP Amerika dan GP Spanyol, akan tetapi ia kembali menang di GP Prancis serta podium kedua di GP Italia.
Bahkan The Top Gun sempat memimpin klasemen sementara, namun hal itu tidak berlangsung lama ketika melakukan balapan di GP Catalunya.
Vinales hanya mampu finis posisi kesepuluh dan sejak itulah penderitaan Vinales dimulai.
(Baca Juga: Ini Kelebihan Johann Zarco Menurut Kepala Tim Yamaha Tech 3)
Yamaha tidak bisa bertarung di barisan depan dan beberapa kali sempat kalah dari pebalap satelit Yamaha, Johann Zarco.
"Menurut saya ini adalah tahun yang paling menderita dalam kareir saya. Saya telah memulai dari atas dan saya yakin akan sulit bagi yang lain untuk mengalahkan saya. Saya merasa sangat kuat," kata Vinales menjelaskan performa di awal musim.
"Kemudian, karena masalah yang diilustrasikan di atas, semuanya berubah dan di Valencia saya menjadi sangat lelah dan sangat teruji secara mental," kata Vinales dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
Hasilnya Vinales pun hanya finis di posisi ketiga dan gagal bersaing dengan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.
Kenyataan tersebut itu memang cukup mengejutkan, meningat rekan satu tim Valentino Rossi itu sempat digadang-gadang sebagai pesaing kuat Marc Marc Marquez pada MotoGP 2017.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar