Tim Yamaha Factory Racing mengakhiri rentetan hasil positif mereka setelah sembilan musim sebelumnya selalu berhasil menempatkan pebalapnya di posisi dua besar.
Kegagalan Maverick Vinales dalam bersaing dengan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso membuatnya harus puas finis di peringkat ketiga klasemen pebalap.
Padahal dirinya sempat memuncaki papan klasemen berkat keunggulan 26 poin saat kejuaraan memasuki seri ketujuh.
"Kami memulai tes musim dingin dengan sangat bagus. Kami memulai balapan awal dengan tampil dominan. Kami menang tiga dari lima balapan pertama, dan lalu kami masuk ke dalam bencana," kata manajer tim, Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari Crash.
Hingga musim kejuaraan berakhir, Maverick Vinales hanya mampu mengumpulkan 230 poin terpaut jauh 68 poin dari sang juara bertahan Marc Marquez.
(Baca Juga: Kebangkitan Rafael Nadal dan Roger Federer Mendapat Komentar dari Petenis Legendaris Australia)
Vinales juga gagal mendekatkan diri ke posisi runner-up setelah tertinggal 31 poin dari Andrea Dovizioso meski sang rival gagal finis di seri terakhir.
Hasil buruk ini akan menjadi pekerjaan rumah utama bagi Yamaha untuk kembali ke jalur kemenangan yang telah mereka lewatkan semenjak musim 2015.
"Jadi ini bukan sebuah tahun yang buruk, tapi tentunya kami terbiasa untuk melakukan hal yang lebih baik,"
"Kami tidak berada di posisi dua besar jadi kami memiliki banyak hal untuk dikerjakan," ujar Jarvis.
— Yamaha MotoGP (@YamahaMotoGP) 15 November 2017
Di saat tim lainnya melakukan tes privat di Sirkuit Jerez, Spanyol, Tim Yamaha lebih memilih untuk melakukan tes pribadi di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Setidaknya empat motor dengan kombinasi mesin dan sasis berbeda telah diuji coba oleh para pebalap untuk menentukan arah pengembangan motor Yamaha M1 berikutnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | crash.net |
Komentar