Valentino Rossi mengalami musim kurang memuaskan pada balapan MotoGP 2017.
Pebalap berjuluk The Doctor tersebut hanya mampu finis posisi kelima klasemen akhir.
Berdasarkan analisa BolaSport.com, jika melihat nasib Rossi di musim tersebut, ia bisa dikatakan sebagai pebalap papan atas yang mengalami nasib sial.
Hal ini bermula pada musim 2017, Valentino Rossi sempat mengaku jika mengalami kesulitan ketika melakukan balapan flag to flag.
Bahkan Rossi sempat menyebut jika dirinya sebagai pebalap paling bodoh ketika menjalani balapan flag to flag.
"Saya sangat senang karena saat balapan seperti itu biasanya saya satu-satunya yang paling bodoh," kata Rossi.
(Baca Juga: Valentino Rossi: Saya Senang, Biasanya Saya Satu-satunya yang Paling Bodoh)
Setelah hal tersebut sepertinya masalah belum mau pergi dari Rossi.
Ini karena juara dunia sembilan kali semua kelas tersebut mengaku jika motor Yamaha tidak bekerja baik saat balapan MotoGP 2017.
Selain masalah understeer, ia juga mengaku motor Yamaha cepat menghabiskan ban belakang.
Bahkan ia mengaku bahwa Yamaha telah menggunakan banyak ban dibandingkan tahun lalu.
Puncaknya ketika ia pun berujar membutuhkan bantuan dari Jepang.
(Baca Juga: Valentino Rossi Membutuhkan Bantuan dari Jepang)
Keadaan tersebut kemudian semakin buruk ketika Rossi dikabarkan mengalami cedera kaki kanan karena latihan motor enduro.
Akibat kecelakaan itu, Valentino Rossi mengalami patah tulang tibia dan fibula.
Padahal saat itu, pria pemilik nomor balap 46 itu berada di peringkat 4 dengan raihan 157 poin atau berjarak 26 poin dari pemuncak klasemen, Andrea Dovizioso.
(Baca Juga: BREAKING NEWS : Valentino Rossi Dikabarkan Mengalami Kecelakaan Parah)
Rossi pun kemudian absen pada balapan MotoGP San Marino dan mendapat pebalap pengganti, Michael van der Mark, pada balapan MotoGP Aragon.
Namun hal tersebut urung terjadi karena Rossi memutuskan untuk mengikuti balapan MotoGP Aragon dan finis di posisi kelima.
Pencapaian Rossi yang finis posisi kelima kemudian mendapat pujian banyak pihak, salah satunya dari rival, Jorge Lorenzo.
"Penampilannya sangat mengesankan, di sepanjang akhir pekan ini. Bagaimana dia lolos kualifikasi kemarin, tapi terutama bagaimana dia bisa pulih. Proses pemulihan tidak berjalan sama, antara tubuh berusia 38 tahun dan tubuh berusia 15 tahun," kata Lorenzo.
(Baca Juga: MotoGP Aragon 2017 - Ini Pujian yang Diberikan Jorge Lorenzo kepada Valentino Rossi)
Hingga pada akhirnya ia pun menutup balapan MotoGP 2017 dengan podium kedua saat GP Australia.
Bahkan ia sempat dielu-elukan oleh fans di Negeri Kanguru tersebut.
Sebaliknya, Marc Marquez yang mendapat podium pertama justru mendapatkan ejekan dari fans.
(Baca Juga: MotoGP Australia 2017 - Usai Balapan Marc Marquez Dicemooh, Valentino Rossi Justru Dielu-Elukan)
Kini pebalap yang mendapat julukan The Master dari Nick Harris tersebut masih mengalami masa depan yang penuh teka-teki.
Kontrak Rossi dikabarkan akan berakhir pada musim 2018, namun rumor lain menyebut jika Valentino Rossi akan bertahan hingga akhir 2019.
Sementara itu, pihak Yamaha, melalui Lin Jarvis, menyebut jika pembahasan masa depan Rossi baru akan terjadi mendekati GP Mugello.
(Baca Juga: Wow, Pengamat MotoGP Sebut Valentino Rossi Telah Perpanjang Kontrak dengan Yamaha!)
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar