Musim depan, kejuaraan balap motor MotoGP akan berlangsung selama 19 seri balapan yang akan berlangsung selama sembilan bulan.
Hal itu dikarenakan adanya penambahan GP Thailand yang akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.
Dorna selaku penyelenggara MotoGP bahkan mencanangkan akan kembali menambah satu seri balapan lagi pada musim 2019.
Akan tetapi wacana penambahan seri balapan bukannya tidak menuai kritik.
Setelah sebelumnya para pebalap mengeluhkan jadwal yang terlalu padat, para manajer tim juga memberikan kritik tersendiri soal rencana itu.
(Baca Juga: Sahabat Valentino Rossi Masa Bodoh Dengan Protes Warga Karena Kebisingan dari Motor Ranch The Doctor)
"20 balapan dalam semusim sangat banyak," kata manajer tim Yamaha, Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Melakukan tiga penerbangan jauh berturut-turut selalu menjadi masalah yang melelahkan di akhir tahun untuk semua orang," imbuhnya.
Jarvis pun mengaku kalau dirinya tidak mengharapkan adanya penambahan seri lagi yang membuat MotoGP menggelar lebih dari 20 seri balapan.
Kritik lebih keras bahkan diucapkan mantan manajer tim Honda, Livio Suppo yang menyebut kalau salah satu alasan dirinya keluar adalah karena adanya rencana penambahan seri balapan.
"Saya setuju dengan para pebalap, yang mengatakan bahwa 20 balapan lebih dari cukup," tambah Suppo.
"Juga, bila Anda memiliki 20 balapan untuk dijalani, tidak mudah menemukan satu minggu untuk melakukan pengujian," imbuhnya.
(Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Proposal MotoGP Portugal Ditolak Mentah-mentah oleh Dorna)
Setidaknya ada beberapa kandidat kuat sebagai tuan rumah baru di ajang MotoGP.
Saat ini Finlandia menjadi yang terdepan setelah lebih dulu menemukan kesepakatan dengan Dorna untuk menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2019.
Akan tetapi negara lain juga tak mau kalah di mana Indonesia adalah salah satunya.
Proyek pembangunan sirkuit di kawasan Jakabaring, Palembang, menandai ambisi Indonesia untuk kembali menggelar balapan motor terpopuler itu.
Diperkirakan sirkuit itu baru akan siap digunakan pada tahun 2019.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | crash.net |
Komentar