Arsitek sirkuit MotoGP asal Jerman, Herman Tilke, menyebut ada beberapa kendala yang dihadapinya terkait proses pembangunan Sirkuit Jakabaring, Palembang.
Pembangunan sirkuit di Palembang dilakukan setelah Sirkuit Sentul gagal diproyeksikan menjadi tuan rumah gelaran balapan Grand Prix di Indonesia.
Salah satu alasan dipilihnya Palembang karena kota ini juga didapuk menjadi tuan rumah ajang multievent Asian Games 2018 pada Agustus-September 2018.
Sirkuit yang dibangun di kawasan Jakabaring Sport City itu menemui kendala karena lokasinya yang berada di sebelah kolam dayung untuk gelaran Asian Games 2018.
"Sirkuit tersebut sedang dibangun di sebelah kolam dayung Asian Games. Masalahnya adalah bahwa pembangunan pertama harus mengeraskan tanah," kata Herman Tilke seperti dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Lokasinya sangat rawan sebab bedekatan dengan kolam dayung. Lahan sirkuit harus ditimbun dengan tanah sehingga tidak tergenang air saat pasang.
(Baca juga: Catat! Jadwal Lengkap MotoGP 2018)
Meski demikian, pihak Herman Tilke tetap berusaha untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Usai balapan F1 GP Singapura 2017, tim Herman Tilke sudah terbang ke Palembang untuk melakukan diskusi.
"Ini mempersulit tugas kami. Beberapa arsitek kami telah terbang ke sana setelah GP Singapura membahas lebih banyak diskusi teknis."
"Dari sisi perencanaan, kami cukup matang. Pekerjaan terdekat yang kami lakukan adalah proses pengurukan tanah," ujar Herman Tilke.
Sirkuit Jakabaring, Palembang, nantinya diharapkan bisa menggelar balapan MotoGP di Indonesia pada musim 2019.
Indonesia terakhir kali menggelar balap motor kelas premier tersebut sekitar 20 tahun yang lalu tepatnya pada 1997.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar