Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, mengatakan bahwa dia tidak gegabah dalam mengambil keputusan untuk tampil agresif seperti halnya Marc Marquez (Repsol Honda).
Marc Marquez dikenal memiliki pendekatan yang unik dan nekad dalam melihat potensi motornya di setiap balapan.
Agar bisa memahami secara penuh, Marquez rela tampil terlalu maksimal di setiap sesi latihan hingga tercatat 25 kali terjatuh pada sesi non-balapan itu.
Akan tetapi, Vinales memilih untuk tampil sedikit lebih aman dengan mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya hanya ketika kondisi memungkinkan.
Dua insiden yang dialaminya pada musim lalu sepertinya telah memberikan pelajaran berharga bagi pebalap tim Movistar Yamaha itu.
(Baca Juga: Kemenpora Fokus pada Wisma Atlet Difabel)
"Kalau saya dapat memutar waktu kembali, saya akan tampil di Austin (GP Amerika) dan Assen (GP Belanda) dengan berbeda," kata Vinales dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Saat itu, saya membuat dua kesalahan karena ingin memacu motor hingga melampaui batasnya," ujarnya.
Vinales punya alasan tersendiri untuk kecewa karena gagal finis di dua seri tersebut.
Pasalnya, pada dua seri itu rekan setimnya, Valentino Rossi justru bisa tampil bagus yang berarti motornya punya potensi untuk meraih hasil yang sama bagusnya.
(Baca Juga: Daniel Ricciardo Tidak Mau Punya Uban Sebelum Jadi Juara F1)
Pada kejuaraan musim lalu, motor keduanya memang sulit diprediksi karena terlalu sensitif terhadap perubahan cuaca dan kondisi trek.
Maverick Vinales akhirnya harus puas hanya finis di posisi ketiga pada klasemen final MotoGP 2017.
Sementara itu, Marc Marquez kembali keluar menjadi kampiun untuk keempat kalinya dalam lima musim terakhir.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar