Kepala Kru Valentino Rossi, Silvino Galbusera, menyebut Yamaha harusnya mencontoh apa yang dilakukan oleh pabrikan Honda dan Ducati.
Setelah mengalami kesulitan tentang ECU (Engine Control Unit) pada tahun 2016, Honda kemudian memutuskan untuk merekrut Filipo Tosi sebagai insinyur.
Pria Italia tersebut memiliki pengalaman bekerja di Magneti Marelli (penyedia ECU di MotoGP) dan Ducati.
Sedangkan Ducati sudah bekerjasama dengan Magneti Marelli dalam pembuatan ECU sejak tahun 2003, sehingga mereka tidak kesulitan dengan regulasi penyeragaman ECU pada tahun 2016.
(Baca juga: Bukan Dovizioso atau Lorenzo, Justru Casey Stoner yang Akan Pertama Kali Jajal Motor Baru)
"Ducati telah bekerja dengan Magneti Marelli selama bertahun-tahun. HRC mempekerjakan seorang insinyur tahun lalu yang pernah bekerja di Ducati dan Magneti Marelli," kata Silvano Galbusera dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Orang ini tahu segalanya tentang sistem tersebut. Hal ini memudahkan untuk menemukan setingan yang tepat," ujar Galbusera lagi.
Pria yang menggantikan Jeremy Burgess tersebut mengatakan bahwa Honda dan Ducati telah menemukan rahasia untuk sukses menggunakan ECU dari Magneti Marelli.
"Saya pikir karena tidak ada yang tertinggal di sana dengan begitu banyak pengalaman (merekrut teknisi Magneti Marelli). Yamaha perlu untuk bekerja pada elektronik dan menemukan apa yang telah ditemukan Ducati dan Honda,"ujar Galbusera.
Sebelumnya, bos Michelin, Piero Taramasso, mengatakan jika masalah yang dihadapi duo Movistar Yamaha pada MotoGP 2017 bukan pada ban, melainkan perangkat elektronik mereka.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar