Berbagai masalah pada motor mereka membuat penampilan tim Movistar Yamaha yang sebelumnya bagus menjadi inkonsisten.
Sempat memimpin klasemen di seri-seri awal, penampilan tim pabrikan asal Jepang itu justru terjun bebas setelah beberapa kali tercecer di barisan tengah.
Beberapa kali Maverick Vinales dan Valentino Rossi kalah bersaing dengan pebalap tim pabrikan lain seperti Honda dan Ducati.
Selain masalah pada penggunaan ban, komponen elektronik (ECU) diyakini telah menjadi salah satu kelemahan tim Yamaha.
Hal ini sebenarnya bermula pada awal kejuaraan musim 2016 kala adanya perubahan regulasi soal penyeragaman komponen ECU di seluruh tim MotoGP.
(Baca Juga: Bos Yamaha Tech 3: Johann Zarco dan Jonas Folger Membuat Saya Tidak Terlihat Bodoh)
Mulai musim tersebut seluruh tim di kelas MotoGP akan menggunakan ECU buatan Magneti Marelli.
Honda sendiri sebenarnya sempat kesulitan dengan perubahan tersebut sebelum merekrut mantan pegawai Magneti Marelli, Filipo Tosi.
Sedangkan Ducati tidak terlalu mengalami kendala semenjak telah bekerja sama dengan produsen tersebut sejak tahun 2003.
"Orang-orang ini telah mengenal semua tentang sistemnya, jadi lebih mudah bagi mereka untuk menemukan setelan yang tepat," kata kepala teknisi Rossi, Silvano Galbusera dikutip BolaSport.com dari Motorsport Magazine.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | motorsportmagazine.com |
Komentar