Para tim pabrikan MotoGP mendukung wacana pengurangan tes pramusim untuk musim balap 2019.
Hal tersebut dikarenakan jumlah seri akan menjadi 20 pada tahun depan seiring dengan masuknya Finlandia sebagai penyelenggara seri balap.
Pada 2018, masuknya Thailand sebagai tuan rumah balapan motor Grand Prix membuat tahun ini menjadi tahun tersibuk.
Tahun ini, tes pramusim MotoGP berlangsung selama empat kali, yakni di Valencia, Malaysia, Thailand, dan Qatar.
Bos tim Yamaha, Lin Jarvis, menegaskan jika mereka tidak menginginkan balapan lebih dari 20 seri.
Meskipun iya, dirinya ingin tes pramusim dipangkas.
"20 balapan itu banyak, tidak hanya untuk pebalap, tetapi juga untuk kami semua. Menjalani tiga balapan flyaway selalu melelahkan di penghujung tahun, dan tahun ini ada balapan tambahan di luar Eropa," kata Lin Jarvis yang dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
(Baca juga: Repsol Honda Tunjuk Bos Baru, Dani Pedrosa Terancam Didepak)
"Saya yakin ada rencana untuk mengurangi tes pramusim menjadi satu, untuk memberi kami sedikit lebih keseimbangan," tutur Jarvis lagi.
Hal senanda juga diungkapkan oleh mantan Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, yang mengatakan jika 20 balapan sudah lebih dari cukup.
"Untuk regulasi tes, situasinya sekarang oke. Kami tidak bisa berbicara tentang pengurangan biaya dan kemudian bebas untuk pergi kemana-mana," kata Livio Suppo.
"Juga mempertimbangkan ada enam pabrikan. Memang benar untuk memiliki keseimbangan, mengingat kami terutama balapan di Eropa, untuk tes di Eropa atau tidak," tutur dia.
"Karena itu, untuk 20 balapan, ini lebih dari cukup dan juga mengingat tidak mudah menemukan satu pekan menjalani tes lagi. Saya rasa keterbatasan tes dipersilahkan," ucap Livio Suppo lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar