Manajer Andrea Iannone, Carlo Pernat, menyebut tahun 2017 sebagai tahun terberatnya sejak berkecimpung di dunia balap motor Grand Prix.
Carlo Pernat sendiri merupakan mantan Direktur Olahraga Aprilia pada era tahun 1990-an, atau saat era keemasan Aprilia.
Max Biaggi dan Valentino Rossi adalah pebalap yang pernah berada di bawah naungannya pada saat masih di Aprilia.
Pria berbadan tambun itu juga pernah menjadi manajer Marco Simoncelli saat berhasil menyabet gelar juara dunia kelas 250cc pada tahun 2008.
Kiprah Andrea Iannone di Suzuki pada tahun 2017 ternyata berhasil membuat Carlo Pernat stres, karena banyak kritik yang datang ke pebalapnya.
"Setelah 40 tahun, 2017 mungkin jadi tahun terberat saya. Di antara semua pebalap yang saya miliki, Iannone adalah orang yang memiliki sedikit lebih banyak talenta," kata Carlo Pernat dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
(Baca juga: Muncul Rumor Kolaborasi Valentino Rossi-Franco Morbidelli pada MotoGP 2019)
Karir Andrea Iannone sendiri cukup cemerlang saat masih menjadi pebalap tim Ducati pada tahun 2015-2016.
Saat itu Andrea Iannone mampu bertarung dengan pebalap top seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo.
Namun dirinya kemudian tersisih dari Ducati yang memilih tidak memperpanjang kontraknya karena menggaet Jorge Lorenzo.
Carlo Pernat sendiri masih memiliki keyakinan akan potensi Andrea Iannone yang mampu memenangi gelar suatu saat nanti.
"Ingat pertarungan dan beberapa aksi overtaking melawan Marc Marquez, anda tidak bisa melakukannya tanpa talenta. Dialah yang paling spektakuler dalam pertarungan ini."
"Menurut saya, Iannone yang paling bertalenta. Jika dia menemukan dirinya pada musim yang tepat, dia akan menghibur kita. Dia pria yang bisa memenangi gelar. Saya yakin tentang itu," ujar Pernat lagi.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar