Mantan pebalap MotoGP asal Jerman, Stefan Bradl, mengungkapkan besarnya tekanan yang dihadapi oleh seorang pebalap MotoGP.
Hal itu disampaikan Bradl kala mengomentari pengunduran diri kompatriotnya, Jonas Folger, dari ajang MotoGP musim 2018.
Stefan Bradl merupakan salah satu pebalap yang direkomendasikan untuk menjadi pengganti Jonas Folger di tim Yamaha Tech3.
Menurut Bradl, salah satu kemungkinan alasan pengunduran diri Folger karena tekanan yang terlalu berat di saat kondisi fisiknya baru pulih dari penyakit yang dideritanya.
(Baca Juga: Pebalap Ini Bisa Jadi Alternatif Tim Yamaha Tech 3 untuk Gantikan Jonas Folger)
"Saya menyadari kalau MotoGP secara fisik meminta lebih dibandingkan Moto2 dan tidak hanya itu, segala tekanannya berlipat ganda," tutur Bradl dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Akhir pekan harus dijalani dengan penuh komitmen. Dari Kamis pagi hingga Minggu petang, Anda hampir tidak dapat beristirahat selama setengah jam," akunya.
Di samping tekanan dari dalam garasi tim seorang pebalap MotoGP juga harus berhadapan dengan media dan sponsor yang menaunginya.
Apalagi jika mereka satu-satunya pebalap yang berlaga dari tanah air mereka sama seperti yang dialami Folger musim lalu dan musim mendatang.
(Baca Juga: Valentino Rossi Ternyata Sempat Membuat Michael Schumacher Terbelalak dengan Catatan Waktunya)
"Semua mata akan tertuju pada Anda. Saya telah mengalaminya sendiri dan saya kira Jonas memahami apa yang saya maksud," ujar Bradl.
"Terlepas dari apa yang terjadi, Jonas menjalani musim yang hebat, saya harap dia bisa kembali pulih sepenuhnya. Saya harap dia menemukan kebahagiaanya lagi."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | gpone.com |
Komentar