Tim Ducati menatap kejuaraan MotoGP musim 2018 dengan optimisme tinggi setelah penampilan kuat yang ditunjukkan pada kejuaraan musim lalu.
Musim lalu memang menjadi salah satu penampilan terbaik Ducati setelah satu dekade gagal kembali merebut gelar paling bergengsi di ajang balap motor itu.
Akan tetapi pencapaian Ducati musim lalu masih jauh jika dibandingkan dengan saat Casey Stoner pada musim 2007.
Enam kemenangan dan 261 poin yang dibukukan Andrea Dovizioso masih terpaut jauh dibandingkan 10 kemenangan dan 367 poin yang membawa Stoner merebut gelar juara pertamanya tersebut.
(Baca Juga: Marc Marquez Ternyata Anggap Rekor Jorge Lorenzo Tidak Begitu Penting)
Padahal menurut Stoner, motor yang Ducati GP17 masih lebih baik ketimbang motor yang membawanya juara kala itu, Ducati GP7.
"Pada musim 2007, selain bagian mesinnya, motor dari tahun itu tidak melakukan hal lainnya dengan baik. Saya mengalami masalah saat melewati tikungan dan keluar dari sana," kata Stoner dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Saat pengereman, motornya bekerja dengan cukup bagus dan berjalan sangat baik di trek lurus. Tapi kalau anda mencoba melakukan hal lainnya akan sangat sulit. Sekarang kami punya paket yang lebih baik secara keseluruhan," sambungnya.
Ducati memang boleh merasa jemawa setelah mencatat hasil bagus pada tes pramusim terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia, 28-30 Januari 2018.
Perubahan yang mereka bawa mendapat respon positif dari ketiga pebalap yang menjajal motor tersebut.
(Baca juga: Direktur Ducati Team Berharap Indonesia Jadi Tuan Rumah MotoGP)
Menurut Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, Desmosedici GP18 memang mengalami beberapa perubahan, khususnya dalam performa mesin.
Dengan perubahan tersebut, Ciabatti meyakini bahwa para pebalapnya, Andrea Dovizioso (Italia) dan Jorge Lorenzo (Spanyol), akan dapat kembali bersaing untuk gelar juara dunia.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar