Keberadaan dua pebalap debutan, Franco Morbidelli dan Thomas Luthi, di garasi Marc VDS menjadikan tim tersebut sebagai kubu yang paling hijau di MotoGP 2018.
Sekadar informasi, Marc VDS menjadi satu-satunya tim dengan dua pebalap yang belum pernah mencicipi kompetisi di kelas motor 1000cc itu sebelumnya.
Alhasil tim independen milik Marc van der Straten itu pun tidak dijagokan untuk bersaing di barisan terdepan meski mendominasi kelas Moto2.
Terlebih Marc VDS tidak mendapatkan dukungan maksimal dari Honda seperti halnya 'saudara mereka', LCR.
(Baca Juga: Menakjubkan, Harta Karun Berusia 132 Tahun Ditemukan Secara Tidak Sengaja oleh Orang Tua Pebalap F1 Ini)
Namun, satu keuntungan disyukuri oleh pebalap Marc VDS terlepas dari keadaan yang kurang menguntungkan tersebut.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Motorsport, pebalap Marc VDS berhak untuk melihat data telemetri pebalap bermotor Honda lainnya musim lalu.
Hal ini termasuk dari kedua pebalap Repsol Honda yaitu Dani Pedrosa dan juara MotoGP musim lalu, Marc Marquez.
"Saya sangat yakin bahwa datanya sangat berguna. Informasi itu adalah sebuah berkat bagi saya," kata Franco Morbidelli.
"Untuk bisa belajar dari pebalap lainnya adalah dengan memiliki akses ke kitab sucinya sepeda motor, dan bisa melihat data dari Marquez dan Pedrosa itu seperti membaca Kitab Suci," ucap pebalap akademi besutan Valentino Rossi itu.
(Baca Juga: Valentino Rossi Meminta Maverick Vinales untuk Bersikap Realistis)
Data telemetri sendiri berguna untuk melihat perilaku motor yang dikendarai seorang pebalap berdasarkan persentase bukaan gas, rem, hingga kemiringan motor.
Dengan informasi tersebut tentunya akan mempermudah pebalap untuk mempelajari teknik dan strategi pebalap lainnya saat melewati sebuah sektor di lintasan.
Apalagi, jika data tersebut berasal dari dua pebalap top MotoGP saat ini, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
"Itu sebuah berkah bagi kita," ujar Morbidelli.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar