Pebalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengakui bahwa dia turut beradaptasi dengan gaya balap sekarang.
Perkembangan motor yang lebih mengandalkan sisi elektronik membuat pebalap harus ikut beradaptasi.
Terlebih bagi seorang Valentino Rossi, di mana dia sudah membalap sejak 1996.
Di kelas premier, Valentino Rossi sudah merasakan motor 2 tak saat GP500 dan 4 tak sejak era MotoGP dimulai pada 2002.
Faktor tersebut menjadi salah satu alasan kenapa Rossi masih bertahan di MotoGP dengan umur yang saat ini menginjak 39 tahun.
"Saya merasakan banyak hal ketika saya naik motor dan saya merasa bahwa jika semuanya baik-baik saja. Saya dapat memimpin balapan," kata Valentino Rossi dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
(Baca juga: Valentino Rossi Bakal Jadi Bos Dorna Selanjutnya?)
Menjadi pebalap generasi lama, sembilan kali juara dunia tersebut sadar jika gaya membalapnya sudah usang.
Namun, ia tak serta merta mengalah dengan perubahan zaman.
"Saya juga melihat bahwa saya dapat beradaptasi dengan gaya mengemudi yang berubah seiring waktu," lanjutnya menambahkan.
Saat ini, banyak pebalap yang memiliki gaya menikung dengan sudut kemiringan rendah, terutama Marc Marquez (Repsol Honda).
Bahkan, tak jarang pebalap berkebangsaan Spanyol itu menikung dengan siku menempel pada aspal untuk membuat sudut yang lebih sempit dengan motor melaju pada kecepatan tinggi.
"Saya tahu cara melakukannya dan ketika saya naik motor, saya melakukannya. Saya pikir itu tergantung pada bakat yang Anda miliki," ujar Rossi.
Sejak regulasi kapasitas mesin motor MotoGP menjadi 1.000cc pada 2012, Rossi belum berhasil menjadi juara dunia MotoGP lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar