Franco Morbidelli dan Tongkat Estafet Kejayaan Pebalap Italia di Kelas MotoGP

Pebalap tim Marc VDS, Franco Morbidelli, memiliki beban berat di pundaknya setelah promosi ke kelas MotoGP.

Pasalnya publik Italia menaruh harapan lebih pada juara dunia Moto2 musim 2017 tersebut untuk melanjutkan estafet kejayaan pebalap Italia di MotoGP.

Pebalap Italia saat ini kalah dominan dari pebalap Spanyol yang dalam enam musim terakhir menjadi kampiun di kelas MotoGP.

Padahal pada era 2000-an, dominasi Valentino Rossi sangat kentara di kelas MotoGP.

Hanya Nicky Hayden (2006), Casey Stoner (2007) dan Jorge Lorenzo (2010), yang mampu mengalahkan Valentino Rossi.

(Baca Juga: Kepala Kru Vinales Bantah Valentino Rossi yang Lakukan Pengembangan Yamaha M1)

Tahun ini, ada lima pebalap berkebangsaan Italia di kelas MotoGP, yakni Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, Andrea Iannone, Danilo Petrucci, dan Franco Morbidelli.

Morbidelli menjadi pebalap termuda di geng Italia, yakni 23 tahun, sedangkan Rossi dan Dovizioso sudah menginjak umur 30 tahun lebih.

Adapun Iannone dan Petrucci belum mampu meraih prestasi cemerlang dengan menyabet gelar juara dunia.

Pebalap yang memiliki darah Brasil itu diharapkan akan mampu mengakhiri puasa gelar juara dunia pebalap Italia.

Hal tersebut seolah mendapat dukungan dari sang mentor, Valentino Rossi. 

The Doctor menginginkan Morbidelli untuk mengendarai motor Yamaha karena menurutnya Honda RC213V terlalu sulit bagi anak didiknya.

"Dia bisa memiliki motor Yamaha dengan warna Marc VDS. Saya ingin Morbidelli dengan Yamaha," ujar Rossi.

(Baca Juga: Marc Marquez Diklaim Tetap Kuat Meski Tunggangi Motor Ducati)

Keinginan Rossi bisa saja terwujud karena Marc VDS sedang melakukan pembicaraan dengan pabrikan Yamaha untuk menjadi tim satelit.

Keberadaan pebalap dengan sembilan gelar juara dunia tersebut bisa saja menjadi faktor kunci bagi Marc VDS untuk menjadi keluarga baru Yamaha.

Terlebih dengan kontrak Morbidelli bersama tim independen asal Belgia itu yang baru berakhir pada musim depan.

Di sisi lain, Yamaha juga memiliki ketertarikan dengan Morbidelli yang merupakan pebalap didikan VR46 Riders Academy.

Bukan rahasia kalau pabrikan asal kota Iwata punya andil besar dalam kelangsungan akademi pebalap milik Valentino Rossi tersebut.

 

Jika proyek Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam merekrut dan mewarganegarakan sepuluh pebasket U15 Afrika berjalan lancar, mereka dipastikan telah melakukan pelanggaran hukum. Alasannya, tak ada undang-undang yang dapat menjadi pijakan hukum dalam proses perekrutan tersebut. Jika memang ingin merekrut pebasket asing di bawah 18 tahun, Perbasi harus melalui skema pemilihan warga negara. Namun, itu tak mungkin dilakukan karena proses pemilihan warga negara hanya diperbolehkan bagi warga negara asing hasil kawin campur. Apa pendapat kalian? #Basket #Perbasi #Olimpik

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 1, 2018 at 5:15am PDT