Balapan seri kedua MotoGP di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, Minggu (8/4/2018), menuai badai kritik. Salah satunya adalah masalah start yang dianggap amburadul.
Situasi yang kacau sempat mewarnai balapan tersebut ketika pebalap dan tim berbondong-bondong mengganti motor mereka untuk mengantisipasi kondisi trek yang mengering.
Hanya Jack Miller (Pramac Racing) yang bertahan di posisinya karena sudah memasang ban yang sesuai dengan kondisi treknya.
Meanwhile, on the grid...@jackmilleraus waits...#ArgentinaGP pic.twitter.com/vzzEyG1AQL
— MotoGP (@MotoGP) April 8, 2018
Jika menilik pada regulasi kejuaraan, maka para tim dan pebalap yang keluar dari posisinya harus memulai lap pemanasan dari pitlane dan start dari posisi paling belakang.
Namun race direction membuat keputusan berbeda dengan mempersilakan para pebalap kembali ke barisan sebelum memulai lap pemanasan.
Here's the new grid line-up @jackmilleraus is all alone on the front row!#ArgentinaGP pic.twitter.com/79QLjvB8FB
— MotoGP (@MotoGP) April 8, 2018
Bos Dorna sebagai penyelenggara MotoGP, Carmelo Ezpeleta, membela keputusan tersebut yang dianggapnya solusi terbaik dalam situasi tersebut.
(Baca Juga: Begini Pengorbanan Besar Pebalap Malaysia Hingga Bisa Lampaui Juara Dunia MotoGP)
Lebih-lebih karena mereka harus mempertimbangkan aspek keselamatan dari skenario 23 pebalap yang start dari pitlane.
Sebelumnya mereka pernah mengalami masalah yang hampir serupa saat gelaran GP Jerman di musim 2014.
"Kami membuat keputusannya, memberitahukannya kepada sebagian besar tim, untuk melakukan start seperti itu," kata Ezpeleta dikutip BolaSport.com dari Crash.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | crash.net |
Komentar