Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, menyalahkan marshal yang bertugas perihal kejadian saat balapan hendak dimulai.
Menjelang start balapan MotoGP Argentina, motor Honda RC213V milik Marc Marquez mengalami mati mesin.
Secara regulasi, Marquez diharuskan memulai balapan dari pitlane, namun hal itu tidak dilakukannya.
Rider Spanyol itu tetap bersikeras memulai balapan dari starting grid baru usai penundaan balapan MotoGP Argentina.
Empat kali juara dunia MotoGP itu mengaku bahwa dirinya juga memahami regulasi tersebut, namun dia kemudian mengkambing hitamkan marshal yang bertugas.
"Saat itu, dia tidak tahu apa yang terjadi, dan ketika saya melihat orang lain, marshal itu meninggalkan motor saya dan yang lain melakukan hal ini (mengacungkan ibu jari tangan ke atas)," kata Marc Marquez.
"Lalu saya paham bahwa mereka akan pergi dan bahwa saya harus pergi ke posisi start saya," ucap Marquez menambahkan.
(Baca Juga: Marc Marquez Lebih Berandalan Ketimbang Valentino Rossi)
Marquez lantas mempertanyakan hukuman penalti yang mengharuskan memasuki pit lane saat dirinya memimpin balapan.
"Saya tidak mengerti (dengan hukuman itu) karena jika seorang marshal memperbolehkan saya, kenapa dalam beberapa lap berkata bahwa saya keliru dan mendapat ride-through (penalty)?" ujar Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar