Balapan MotoGP Argentina 2018, Minggu (8/4/2018) waktu setempat, berjalan sesuai prediksi, yakni menghadirkan hasil yang mengejutkan.
Pada balapan yang berlangsung di Autodromo Termas de Rio Hondo, para pebalap tim papan atas malah meraih hasil kurang memuaskan.
Sementara pebalap dari tim satelit dan tim konsesi justru lebih mendominasi pada balapan tersebut.
Cal Crutchlow (LCR Honda) berhasil memenangkan balapan GP Argentina, diikuti Johann Zarco (Yamaha Tech3) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar).
Namun fokus utama pada balapan hari Minggu bukan pada siapa peraih podium, atensi penggemar MotoGP lebih kepada insiden antara Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Namun begitu mari lupakan sejenak konflik antara Rossi dan Marquez.
Pasalnya ada beberapa fakta menarik yang tercipta saat GP Argentina namun tertutupi oleh tensi panas antara dua pebalap juara berbeda generasi tersebut.
Berikut BolaSport.com merangkum 5 fakta menarik yang terjadi pada GP Argentina.
1. Termas de Rio Hondo Tempat Bersahabat Bagi Cal Crutchlow
Autodromo Termas de Rio Hondo menjadi tempat di mana Cal Crutchlow berhasil meraih kemenangan ketiganya sejak berkarier di MotoGP pada tahun 2011.
Terakhir kali pebalap Inggris itu merasakan podium puncak yakni pada musim 2016 saat memenangi perlombaan di Republik Ceska dan Austria.
Cal Crutchlow sudah tiga kali naik podium di trek yang menggelar ajang MotoGP sejak tahun 2014 tersebut.
Dua podium sebelumnya diraih pada tahun 2015 dan 2017, yakni saat berhasil finis posisi ketiga.
2. Cal Crutchlow Jadi Pebalap Pertama Inggris yang Memimpin Klasemen Sejak Barry Sheene
Sebelumnya, Cal Cructhlow berhasil meraih 13 poin saat finis posisi keempat pada balapan seri perdana Qatar.
Kemenangan di GP Argentina berhasil membuat perolehan poin pebalap tim LCR Honda itu menjadi 38 poin.
Crutchlow saat berjarak 3 poin dari pebalap yang menempati posisi kedua, Andrea Dovizioso (35 poin).
Ini merupakan kali pertama pebalap asal Inggris mampu memimpin klasemen kelas premier sejak terakhir kali dicatatkan oleh Barry Sheene pada tahun 1979.
3. Podium Pertama Johann Zarco Musim Ini
Pebalap Yamaha Tech3 tersebut memang sudah diprediksi akan tampil kuat pada musim ini.
Pada balapan seri perdana Qatar, pebalap berkebangsaan Prancis itu hampir saja meraih kemenangan perdananya sejak debut pada tahun lalu.
Memimpin balapan selama 17 lap, Johann Zarco kemudian harus puas finis posisi kedelapan usai mengalami masalah pada ban motornya.
Namun Zarco berhasil membuktikan diri saat GP Argentina, dimana berhasil finis posisi kedua.
Bahkan Zarco sempat bertarung sengit dengan Cal Crutchlow hingga lap terakhir untuk memperebutkan posisi terdepan.
4. Podium Pertama Alex Rins di MotoGP
Alex Rins mengalami kesulitan sejak promosi ke kelas MotoGP tahun lalu bersama tim Suzuki Ecstar.
Selain motor yang kurang mendukung, Alex Rins juga mengalami cedera yang membuatnya absen dalam beberapa balapan.
Musim lalu, hasil terbaiknya yakni finis di posisi keempat saat balapan seri terakhir di Valencia.
Namun pada musim 2018, Alex Rins mulai menunjukkan hasil yang bagus dengan motor Suzuki GSX-RR.
Seusai terjatuh saat menjalani balapan GP Qatar, Alex Rins yang finis di posisi ketiga pada GP Argentina akhirnya berhasil mencicipi podium pertamanya.
5. Tito Rabat Meraih Hasil Terbaiknya Sejak Turun di Kelas MotoGP
Selain Alex Rins, hasil balapan GP Argentina juga menjadi posisi finis terbaik bagi pebalap Avintia Racing, Tito Rabat.
Juara Moto2 musim 2014 itu sudah naik ke kelas para raja sejak tahun 2016.
Namun dirinya kesulitan mengendarai motor Honda RC213V saat masih menjadi pebalap Marc VDS.
Setelah memulai petualangan baru dengan pindah ke tim yang memiliki motor berbeda (Ducati), Tito Rabat mengaku nyaman tunggangan barunya tersebut.
Tito Rabat akhirnya berhasil finis di posisi ketujuh saat balapan di Autodromo Termas de Rio Hondo.
Bandingkan dengan hasil terbaiknya saat menggeber motor Honda, yakni posisi kesembilan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar