Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengatakan bahwa sulit untuk membuat peraturan yang lebih spesifik.
Usai balapan MotoGP Argentina, muncul berbagai pendapat yang meminta supaya Race Direction meninjau ulang regulasi olahraga yang berlaku.
Hal ini dikarenakan tidak ada kejelasan hukuman yang diberikan jika seorang pebalap melakukan pelanggaran.
"Saya pikir tidak mungkin untuk membuat aturan tepat yang mencakup setiap kemungkinan tunggal," kata Andrea Dovizioso dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Juga benar bahwa itu bisa diperbaiki, mereka perlu menemukan cara untuk membatasi, sedapat mungkin, interpretasi aturan apa pun. Tapi saya kira itu tidak bisa dilakukan."
(Baca Juga: Johann Zarco: Rossi dan Marquez Bagaikan Dewa MotoGP)
Saat balapan di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, masalah sudah muncul sejak balapan hendak dimulai, dimana semua pebalap kecuali Jack Miller kembali ke pit.
Secara regulasi, para pebalap yang lain diharuskan start dari pitlane.
Namun, karena jumlah pebalap yang masuk pit terlalu banyak maka Race Direction memutuskan untuk mengatur ulang starting grid dengan mundur tiga baris.
Kemudian masalah muncul kembali saat mesin motor Marc Marquez mati sebelum balapan dimulai.
Seharusnya Marquez memulai balapan dari pitlane, namun hal itu tidak dilakukannya. Baru pada lap kelima Marquez mendapat penalti ride through sebagai hukuman pengganti.
Mengenai kontroversi yang terjadi di Argentina, Dovizioso mengatakan bahwa dirinya dan pebalap MotoGP lain akan membicarakannya saat bertemu dengan Komisi Keselamatan.
"Kami perlu mencoba, meningkatkan, dan membicarakan peraturannya melalui tatap muka. Kami akan membicarakannya besok (Jumat, 20 April 2018) di pertemuan Komisi Keselamatan," ujar Dovizioso.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | gpone.com |
Komentar