Valentino Rossi Ternyata Jadi Pebalap Hebat Bukan karena Ayahnya Melainkan Pebalap Ini

Bukan rahasia lagi jika Valentino Rossi memiliki darah pebalap dari sang ayah, Graziano. Tapi tahukah Anda bahwa bukan Graziano Rossi yang mengajari Valentino Rossi bagaimana caranya menjadi pebalap yang cepat?

Ya, Valentino Rossi mengungkapkan hal tersebut ketika diwawancarai oleh bocah cilik berkebangsaan Amerika Serikat, Hayes Edwards.

Hayes Edwards sendiri bukan orang sembarangan. Dia adalah putra dari mantan pebalap MotoGP sekaligus tandem Rossi, Colin Edwards.

Missing MotoGP? So are we... days to go until the the Spanish Grand Prix.

"My dad says he taught you how to drive fast!"

ICYMI: Here is our unmissable interview with @ValeYellow46 with @texastornado5's son Hayes.

The Doctor like you have never seen him before pic.twitter.com/EbluHoLWVm

— MotoGP on BT Sport (@btsportmotogp) April 29, 2018

Dalam sebuah pertanyaan, Edwards cilik meminta konfirmasi dari Rossi bahwa Ayahnya lah yang mengajari Rossi bagaimana menjadi pebalap yang cepat.

"Ayah saya mengatakan bahwa dia yang mengajari Anda bagaimana mengendarai motor dengan cepat. Apakah itu benar," tanya Edwards seperti dilansir BolaSport.com dari video yang diunggah MotoGP on BT Sport.

(Baca Juga: 4 Aksi Sembrono Max Verstappen di Formula 1 2018, 3 Pebalap Papan Atas Jadi Korban)

Valentino Rossi pun tertawa mendengar pertanyaan tersebut. "Ya itu benar," jawab Rossi.

"Dia menjelaskan banyak trik kepada saya ketika di Suzuka," kata Rossi menambahkan.

Valentino Rossi dan Colin Edwards memang memiliki hubungan yang dekat.

Keduanya sempat menjadi tandem ketika membela tim pabrikan Yamaha di MotoGP pada musim 2005 hingga 2007.

Sebelumnya, Valentino Rossi dan Colin Edwards juga pernah membela tim Honda di ajang Suzuka 8 Hours pada tahun 2000 dan 2001.

Rossi yang menjadi andalan Honda di ajang MotoGP dipasangkan dengan Edwards yang merupakan ujung tombak Honda di Superbike.

Kedua pebalap itu berhasil mempersembahkan gelar juara Suzuka 8 Hours bagi pabrikan asal Jepang tersebut pada tahun 2001.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 30, 2018 at 8:30am PDT