Pebalap Yamaha Tech3, Johann Zarco, sudah memastikan diri menjadi pebalap KTM pada musim depan.
Pebalap berkebangsaan Prancis itu diikat kontrak berdurasi dua tahun oleh pabrikan asal Austria untuk menjadi tandem Pol Espargaro.
Meski Zarco sudah deal ke KTM, sang manajer, yaitu Laurent Fellon, masih merasa kecewa karena pebalapnya gagal bergabung dengan tim pabrikan Yamaha.
Zarco gagal ke Movistar Yamaha dikarenakan Valentino Rossi dan Maverick Vinales sudah lebih dahulu memperpanjang kontraknya.
Fellon bahkan juga menuduh Rossi menghalangi Zarco ke Yamaha demi mengamankan tempat bagi suksesornya jika kelak pensiun.
(Baca Juga: Bos Yamaha Ungkap Alasan Kenapa Bersikeras Ingin Memiliki Tim Satelit)
Namun demikian, jika melihat sejarah pebalap tim Tech3 yang promosi ke tim pabrikan Yamaha, Fellon mungkin tidak akan heran.
Tech3 sudah menjadi tim satelit Yamaha sejak tahun 2001, kala itu pebalap mereka adalah Olivier Jacque dan Shinya Nakano.
Selama hampir 18 tahun menjadi tim satelit Yamaha, pebalap Tech3 yang bisa promosi hanya satu orang, yakni Ben Spies.
Ben Spies pertama bergabung dengan Yamaha Tech3 pada musim 2010 menggantikan James Toseland.
Pada musim 2010, Ben Spies berhasil meraih dua podium, yakni saat finis ketiga di MotoGP Inggris dan finis kedua di Indianapolis.
(Baca Juga: MotoGP Prancis 2018 - Jadwal Latihan Bebas hingga Lomba Live Trans 7)
Raihannya itu kemudian mengantarkan Ben Spies menjadi tandem Jorge Lorenzo pada musim 2011, dikarenakan Valentino Rossi hengkang ke Ducati.
Kiprah Ben Spies bersama tim pabrikan Yamaha pada musim perdananya sukses meraih tiga podium dan memenangkan satu balapan.
Pada musim keduanya (2012), Ben Spies tampil mengecewakan karena gagal meraih podium dan mengakhiri musim di peringkat ke-10.
Hasil itulah yang membuat Yamaha tidak mempertahankannya pada musim 2013.
Namun sebenarnya pada musim 2012 tim Tech3 juga memiliki pebalap yang tampil gemilang, yakni Andrea Dovizioso.
(Baca Juga: Johann Zarco Berani Coret Valentino Rossi dari Persaingan GP Prancis)
Bahkan pretasi Dovizioso pada tahun itu lebih mentereng ketimbang Zarco pada musim debutnya di kelas MotoGP (2017).
Pebalap berkebangsaan Italia itu sukses enam kali naik podium dan mengakhiri musim di peringkat keempat.
Bandingkan dengan Zarco musim lalu yang hanya meraih tiga podium dan mengakhiri musim di peringkat keenam.
Pada tahun 2012, Dovizioso juga mengakui bahwa dirinya mengincar kursi Ben Spies di tim pabrikan Yamaha.
Namun, pada akhirnya Dovizioso memilih bergabung dengan tim Ducati pada musim 2013 dan bertahan sampai sekarang.
Adapun kursi kosong yang berada di tim pabrikan digunakan Yamaha untuk bereuni dengan Valentino Rossi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar