Pebalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, mengungkap alasan kenapa dirinya menolak tawaran dari HRC (Honda Racing Corporation).
Sebelum menandatangani kontrak baru bersama Ducati, Andrea Dovizioso memang dikabarkan kembali diincar oleh mantan timnya, Repsol Honda.
Pebalap Italia itu diproyeksikan untuk menggantikan Dani Pedrosa yang selama ini dianggap gagal tampil konsisten.
(Baca Juga: Valentino Rossi Desak Yamaha Segera Mencari Pengganti Tim Tech3 untuk Musim Depan)
Namun, Dovizioso memilih bertahan di Ducati karena tidak mau didikte Marc Marquez andai mereka berada dalam satu tim.
Apalagi, saat ini status Marquez yang merupakan empat kali juara dunia MotoGP tentu akan memberi dia lebih banyak kewenangan ketimbang Dovizioso yang cuma runner-up MotoGP 2017.
"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Marc Marquez. Saya senang apa yang dia katakan tentang saya di masa lalu. Saya pikir kami bisa menjadi tim yang sangat kuat. Akan tetapi, saya pikir pilihan saya lebih adil (bertahan di Ducati)," ujar Andrea Dovizioso yang dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Mungkin pebalap yang merupakan juara dunia, saya pikir dia berpikir bahwa dengan motor yang sama, dia kan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengatur saya," kata pebalap yang akrab disapa Dovi tersebut.
"Selain itu, saya senang memiliki hubungan yang tenang dengan semua orang, termasuk Marquez," ujar Dovi lagi.
Bertahan di Ducati merupakan pilihan yang logis mengingat saat ini Andrea Dovizioso merupakan pebalap terkuat di pabrikan Italia tersebut.
Berdasarkan durasi kontrak barunya, Dovizioso masih akan membela Ducati setidaknya hingga musim 2020.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar