Manajer Andrea Iannone, Carlo Pernat, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Jorge Lorenzo (Ducati) tentangnya.
Perseteruan keduanya bermula saat Carlo Pernat mengatakan bahwa Jorge Lorenzo menawarkan diri ke tim Suzuki Ecstar.
Saat gelaran GP Spanyol, Jorge Lorenzo menyanggah kabar tersebut dan mengatakan jika Carlo Pernat adalah seorang badut.
Carlo Pernat yang tidak terima diejek badut oleh Lorenzo, kemudian menjelaskan prestasinya di dunia balap.
Meski bukan seorang pebalap, Carlo Pernat pernah menjadi Direktur Olahraga Aprilia dan pernah membawa pabrikan Italia itu berjaya pada era 1990-an.
"Tidak ada yang bisa mengatakan bahwa saya tidak melakukan apa pun di dunia balap motor," kata Carlo Pernat dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya meraih empat gelar juara dunia 125cc di Aprilia dengan Alessandro Gramigni, Valentino Rossi, dan Kazuto Sakata dua kali," tuturnya.
(Baca Juga: Bakal Didepak Suzuki, Andrea Iannone Semakin Dekat ke Aprilia)
"Dalam Kejuaraan Dunia 250cc, kami menang tiga kali dengan Max Biaggi, sekali dengan Valentino Rossi, sekali dengan Loris Capirossi. Total sudah sembilan gelar juara dunia," tutur Pernat menambahkan.
Selain di ajang balap motor Grand Prix, Pernat juga memiliki prestasi di ajang motocross saat mengantarkan Pekka Vehkonen (1985) dan Dave Strijbos (1986) menjadi juara dunia.
Pada ajang Paris Dakar, Pernat yang kala itu juga bertanggung jawab di Cagiva mampu membawa Eddy Orioli memenangkan ajang balap ekstrem itu pada tahun 1990.
Secara keseluruhan, selama karier menajerialnya di Aprilia dan Cagiva, Carlo Pernat telah berkontribusi dalam 18 gelar juara dunia yang diraih para pebalapnya.
"Delapan belas gelar juara dunia. Itu adalah kisah saya. Saya tidak ingin membalas Lorenzo lebih banyak," tuturnya.
Tak ketinggalan, mantan Manajer Marco Simoncelli itu juga mengatakan bahwa dia adalah sosok yang menemukan bakat Valentino Rossi.
"Mungkin saya dapat menyebutkan bahwa saya menemukan Rossi dan memberinya kontrak tiga tahun dengan Aprilia ketika dia berusia 15 tahun. Jika seseorang memanggilku badut, aku hanya bisa tertawa santai," ujar Pernat lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar