Legenda Suzuki, Kevin Schwantz, mengatakan jika Honda akan melakukan pengembangan motor secara dua arah pada MotoGP musim depan.
Hal ini tak lepas dari bergabungnya Jorge Lorenzo ke tim Repsol Honda yang akan dimulai pada MotoGP 2019.
Di Honda, Lorenzo akan bertandem dengan Marc Marquez setidaknya selama dua musim, atau hingga musim 2020.
Selain itu, pengembangan motor pabrikan asal Jepang ini dipercaya akan dilakukan dengan dua pendekatan yang berbeda.
Pasalnya, Jorge Lorenzo memiliki gaya balap yang jauh berbeda dibandingkan dengan Marc Marquez.
"Jorge Lorenzo akan pergi ke Honda dan melakukan hal yang sama seperti biasanya, yaitu berusaha untuk mengembangkan motor yang dia suka," kata Kevin Schwantz dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
(Baca Juga: MotoGP Terancam Mengalami Penurunan Jumlah Pebalap pada Musim 2019)
Tim Repsol Honda rasa-rasanya tidak ingin mengulang kesalahan Ducati yang telat menuruti keinginan Jorge Lorenzo.
Namun, selama ini Honda selalu melakukan pengembangan motor HRC213V sesuai dengan keinginan Marc Marquez.
Tentu sebagai pebalap yang memiliki ambisi terus meraih gelar juara dunia, Jorge Lorenzo tidak akan bersedia jika hanya menjadi pebalap nomor dua.
"Mereka memiliki dua pebalap dengan gaya yang benar-benar berbeda. Honda harus mengembangkan motor keduanya dengan cara yang benar-benar berlawanan. Honda memiliki potensi untuk melakukannya. Ini akan menarik," lanjutnya.
"Saya tidak sabar untuk melihat mereka di motor yang sama dan melihat pada akhir musim siapa yang berada di depan," ujar pria berkebangsaan Amerika Serikat itu.
Kolaborasi Jorge Lorenzo-Marc Marquez pada musim depan digadang-gadang akan menjadi ancaman tim MotoGP lainnya.
Pasalnya Lorenzo dan Marquez merupakan dua pebalap yang mendominasi gelar juara dunia MotoGP sejak musim 2011.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar