CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menegaskan bahwa tidak sembarang pebalap yang boleh beraksi di kelas MotoGP.
Masalah pebalap pengganti muncul ketika tim Avintia Racing menunjuk Christophe Ponsson sebagai pengganti Tito Rabat.
Penunjukkan tersebut terbilang mengejutkan, pasalnya pebalap berkebangsaan Prancis itu tidak memiliki pengalaman balapan Grand Prix.
Alhasil ketika balapan MotoGP San Marino, Christophe Ponsson jauh tertinggal dari pebalap MotoGP lainnya.
(Baca Juga: Jauh-jauh dari Mesir, Penonton Ini Alami Nasib Tragis Saat Saksikan Turnamen Golf)
Sebelumnya, Cal Crutchlow dan Jack Miller terang-terangan menolak keikutsertaan Ponsson pada balapan MotoGP karena tak berpengalaman.
Carmelo Ezpeleta pun memiliki pendapat yang sama, bahwa pebalap terbaik yang boleh balapan di MotoGP.
"Saya pikir di MotoGP, hanya pebalap dengan rekam jejak tertentu yang boleh tampil. Ini memang belum ada dalam regulasi, tetapi saya setuju dengan para pebalap," kata Carmelo Ezpeleta dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Sabanyak 107 persen aturan sudah ada, tetapi kami tidak bisa membatasi diri untuk itu. Saya pikir para pebalap benar, hanya yang tervauj yang boleh membalap," lanjutnya.
Ponsson sendiri sejatinya sudah menandatangani kontrak hingga seri terakhir bersama tim Avintia Racing.
Sayangnya kontrak tersebut dibatalkan ditengah jalan, dan hanya menjalani satu balapan di Sirkuit Misano.
Adapun posisinya kemudian digantikan oleh pebalap berkebangsaan Spanyol, Jordi Torress, yang sudah turun pada balapan MotoGP Aragon.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Marca, com |
Komentar