Managiung Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, membantah penderitaan Yamaha karena kepergian Jorge Lorenzo.
Memang setelah kepergian Jorge Lorenzo ke Ducati pada 2017, Yamaha kemudian mengalami krisis kemenangan.
Musim lalu, Valentino Rossi dan Maverick Vinales hanya mampu menyumbangkan empat kemenangan bagi Yamaha.
Baca Juga:
- Setelah Terjatuh di Sepang, Valentino Rossi Jadi Tamu Spesial Pertandingan UEFA Champions League
- Jawaban Sahabat Valentino Rossi soal Rumor Tim VR46 Turun di Kelas MotoGP
- Manajer Honda: Valentino Rossi adalah Sebuah Kejutan di Malaysia
Tren negatif kembali berlanjut pada musim 2018, di mana Yamaha baru memenangkan balapan pada seri ke-17 di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Namun Lin Jarvis membantah bahwa krisis yang melanda pabrikan Iwata dikarenakan hengkangnya Jorge Lorenzo.
"Saya tidak berpikir kami menderita karena kepergian Lorenzo," kata Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Pada awal musim lalu, Maverick sepanjang musim dingin pada pada balapan pertama sangat bagus. Dia sangat kuat dan cepat," ucapnya.
Lin Jarvis lantas menyebut jika permasalahan Yamaha sejak musim lalu karena masalah ban Michelin.
Pasalnya baik Rossi maupun Vinales, keduanya mengeluhkan kurangnya grip pada ban belakang.
"Saya pikir ada perubahan pada ban, dibanding ketika Lorenzo ada di sini (Yamaha). Ini adalah hal yang sangat penting," ujar Jarvis lagi.
"Kadang kala kami tidak bisa membuat ban Michelin bekerja baik. Rival kami telah membuat langkah besar pada elektronik, ini adalah penting," ucapnya.
Di lain sisi, sejak bergabungnya Lorenzo pada musim lalu, Ducati menjelma menjadi motor yang lebih kompetitif daripada Yamaha.
Hal itu terlihat di mana dalam dua musim terakhir Andrea Dovizioso menjadi pesaing Marc Marquez dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2018.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | crash.net |
Komentar