Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, memberikan komentar menohok kepada pebalap Yamaha, Valentino Rossi.
Hal itu tidak lepas dari rivalitas yang terjadi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez dalam beberapa musim terakhir.
Seperti diketahui, relasi kedua juara dunia MotoGP itu kembali memanas setelah insiden Termas Clash.
(Baca Juga: Pol Espargaro Berharap Dani Pedrosa Bocorkan Informasi soal Motor Honda)
Bahkan Valentino Rossi sempat menolak berjabat tangan dengan Marc Marquez saat jumpa pers MotoGP San Marino.
Menurut Puig, Valentino Rossi enggan menerima kenyataan jika masa jayanya sudah berlalu.
"Rossi sulit menerima bahwa momennya telah berlalu, terkadang cara yang dia ikuti tidak benar," kata Alberto Puig dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya belum pernah melihat Marquez keluar dari jalur untuk melakukan tindakan buruk kepada Rossi," lanjutnya.
Valentino Rossi sendiri terakhir kali memenangkan gelar juara dunia MotoGP pada tahun 2009, atau sembilan tahun silam.
Meski demikian, The Doctor masih menunjukkan jika dia mampu bersaing dengan pebalap muda.
Ketika mendapatkan feeling bagus dengan motor, Rossi mampu bersaing untuk kemenangan seperti pada balapan MotoGP Malaysia.
"Saya menghormati Rossi, tetapi dalam hidup semuanya memiliki momennya. Suka atau tidak, saat ini Marquez nomor satu dan kadang-kadang Anda harus berhenti serta berpikir ulang," ujar Puig lagi.
"Marquez tidak peduli sama sekili tentang opini yang dibangun lingkungan Rossi. Sebaliknya, kami telah merasakan kelemahannya dalam tindakannya," lanjutnya.
Sejak debut di kelas MotoGP pada 2013, Marc Marquez memang mendominasi dengan raihan lima gelar juara dunia.
Di lain sisi, Valentino Rossi juga mampu menjadi runner-up sebanyak tiga kali (2014, 2015, dan 2016) yang menunjukkan jika dirinya belum habis.
View this post on InstagramMungkinkah Wesley Sneijder ke Persib Bandung? #persib #persibbandung #wesleysneijder
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | marca.com |
Komentar