Peringatan pihak penyelenggara lomba balap Formula 1 GP Singapura soal praktik percaloan tampaknya tak diindahkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, panitia GP Singapura gencar mengampanyekan gerakan anti penjualan kembali (reselling) dan percaloan.
Hal ini dimaksudkan untuk melindungi hak konsumen terkait kemungkinan pembelian tiket dengan harga yang kian membengkak.
Akan tetapi, tahun ini, praktik percaloan itu masih saja ada pada GP Singapura.
Hal itu tampak dari pantauan BOLASPORT, menjelang berlangsungnya latihan pertama GP Singapura, Jumat (15/9/2017).
Ketika sedang menunggu di pusat perbelanjaan Raffles City, ada seseorang yang menanyakan kepada tim media asal Jakarta apakah akan menjual tiket untuk GP Singapura.
Awalnya, kami menduga pria tersebut punya keinginan kuat untuk menonton balapan tetapi kehabisan tiket.
Akan tetapi, pandangan itu berubah ketika ada dua orang perempuan mendatangi pria tersebut dan menanyakan apakah ada tiket tersisa.
Sempat terjadi negosiasi yang alot ketika pria tersebut menyebut angka 500 dollar untuk tiket tiga hari, mulai dari latihan bebas hingga balapan pada Minggu lusa.
Dua perempuan tersebut tampak keberatan dan memilih berhenti bernegosiasi dalam pembelian tiket.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar