Babak kualifikasi F2 di Sirkuit Jerez hari Jumat (6/10) menyisakan satu anomali yang sayangnya menimpa pebalap Indonesia, Sean Gelael.
Laporan Arief Kurniawan dari Jerez, Spanyol
Dari semua pebalap yang mengikuti sesi free practice (FP) lalu kualifikasi, hanya Sean yang tidak memperbaiki catatan waktunya secara signifikan.
Semua pebalap memakai ban medium untuk FP, dan soft untuk kualifikasi.
Ban medium lebih lambat dan digunakan untuk simulasi lomba.
Ban soft dipakai untuk mencetak waktu secepat-cepatnya di babak kualifikasi.
Nah, logika dan memang faktanya demikian, semua pebalap memperbaiki waktu mereka dari FP ke kualifikasi.
Rata-rata perbaikan itu 0,5 detik.
(Baca Juga: Ini Isi Surat Suara Referendum Catalunya yang Diisi Gerard Pique, Xavi Hernandez, dkk)
Lalu, kenapa Sean Gelael relatif tidak memperbaiki waktunya, dari 1:26,195 di FP ke 1:26,163 di babak kualifikasi?
Ternyata, ada shim (pengganjal) di gardan mobilnya yang gosong, sehingga fungsi gardan (differential) jadi tak maksimal.
"Setiap kali memasuki tikungan mobil sangat tidak enak, karena kerusakan gardan itu. Saya mau mengerem belakangan (late braking) malah jadi lock (terkunci)," ujar Sean.
Bahkan, walau sudah menggunakan ban soft, catatan waktu Sean di kualifikasi itu pada awalnya lebih lambat dibanding FP.
Sean lama berada di angka 1:26,5 sebelum dia mengubah titik pengereman yang malah mampu memperbaiki catatan waktunya menjadi 1:26,1.
Sean pun terpatok di posisi start 19 untuk lomba Feature Race hari Sabtu (7/10) ini.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar